WahanaNews.co | Selama pandemi dalam dua tahun terakhir ini, beragam varian sudah menyebar di dunia. Ternyata Indonesia juga memiliki varian Covid-19 sendiri.
Ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI pada bulan September lalu. Dia juga menyebut varian asli Indonesia ini sebagai varian tidak berbahaya.
Baca Juga:
Isu Bupati Dairi Terpapar Covid, Direktur RSUD Sidikalang: Dua Kali Swab Hasil Negatif
"Yang asli Indonesia ada nomornya kalau enggak salah B 1466.2. Tapi itu tidak diidentifikasi sebagai varian berpotensi berbahaya. Varian lokal itu sudah sangat kalah dibandingkan varian Delta," ujarnya kala itu.
Dia juga menambahkan badan kesehatan dunia (WHO) memberikan kategori untuk tiap varian yang ditemukan. Untuk varian berbahaya akan dilabeli dengan nama variant of concern (VOC).
Di Indonesia sendiri, ada sejumlah varian yang masuk dalam kategori itu dan berasal dari luar Indonesia termasuk Delta yang menyebabkan kenaikan kasus pertengahan tahun lalu.
Baca Juga:
Akan Gelar Open House, Bupati Dairi Diisukan Terpapar Covid, Ini Kata Direktur RSUD Sidikalang
Budi mengatakan pemerintah memiliki cara menekan timbulnya varian luar negeri itu, yakni dengan memperkuat perbatasan Indonesia dengan luar negeri.
"Sudah mengidentifikasi semua bandara, pelabuhan dan lintas batas darat. Untuk memastikan kantor karantina di sana diperkuat," kata Budi.
Sementara itu sebelum lebaran lalu, Budi juga mengumumkan hasil survei serologis yang dilakukan oleh Kemenkes dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, ternyata antibodi masyarakat Indonesia mencapai 99,2%.
Saat itu, Budi juga mengatakan antibodi itu terbentuk karena dua hal, yakni dengan masyarakat melakukan vaksinasi dan infeksi Covid-19 yang menyerang sebelumnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.