WahanaNews.co | Sebanyak 1.000
relawan Bali dilatih dalam penanganan Covid-19, Senin (9/11/2020), di Hotel Prime Plaza, Sanur, Bali.
Pelatihan 1.000 relawan penangan Covid-19 ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan didampingi oleh Deputi Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan BNPB,
Lilik Kurniawan, Kepala BPBD Provinsi Bali, I Made Rentim, dan Koordinator Nasional Relawan
Satgas Covid-19,
Andre Rahadian.
Baca Juga:
COVID-19 Ngamuk di India, Kasus Melonjak Ribuan Persen dalam 3 Minggu
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Lilik Kurniawan, mengatakan, pelatihan 1.000 relawan Bali dalam penanganan Covid-19 merupakan program prioritas di 10 provinsi di
Indonesia dengan angka konfirmasi Covid-19 tertinggi.
Beberapa di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Banten, Aceh, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Papua
dan Bali.
"Di Bali akan dilatih sebanyak 1.000 orang relawan. Mereka akan menjadi agen
perubahan di tengah masyarakat," ujarnya.
Baca Juga:
Korupsi Pengadaan APD: Eks Pejabat Kemenkes dan Dua Direktur Dipenjara
Seribu relawan ini akan dilatih dalam 5 hari dan dibagi dalam 4
kelas. Dalam sehari akan ada dua sesi, yakni paginya tiga jam dan sorenya tiga jam. Perkelas akan
diisi 25 siswa atau relawan dengan protokol kesehatan yang jelas dan ketat.
Pematerinya akan diisi oleh para akademisi, pakar, ahli dan Ormas serta para
trainer handal.
Menurut Lilik, ada sedikitnya 4 materi yang akan dilatih.
Pertama, protokol kesehatan (Prokes). Hal ini sangat penting mengingat para
relawan akan kembali ke tengah masyarakat dan akan menjadi agen perubah. Prokes
harus menjadi panglima, harus menjadi guidence dari para relawan.
Kedua, soal komunikasi publik. Bali ini adalah Indonesia kecil.
Bali dihuni oleh banyak suku dan bangsa di dunia. Oleh karena itu, pola
komunikasi publik di Bali harus benar-benar diatur agar tidak menimbulkan
kegaduhan. Dampaknya sangat besar. Tidak semua yang ditemukan itu harus
disampaikan ke publik, bagaimana mengemas komunikasi agar tidak menimbulkan dampak
sosial yang besar.
Ketiga, soal model pelaporan lapangan yang bermanfaat dan cepat.
Relawan dilatih hanya dengan foto dan sedikit narasi agar informasi tersebut
disampaikan dengan benar dalam konteks penanganan Covid19.
Keempat, merupakan materi khusus bagi Bali di bidang pariwisata.
Bali sebagai destinasi pariwisata akan diberikan Prokes khusus di bidang
pariwisata. [qnt]