WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tinnitus, atau yang lebih dikenal sebagai telinga berdenging, adalah salah satu gejala gangguan pendengaran yang kerap dianggap sepele padahal bisa mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya suara tanpa sumber eksternal yang hanya terdengar di dalam telinga, baik pada salah satu maupun kedua telinga.
Baca Juga:
Ini yang Lagi Tren, Kopi Susu Campur Santan Amankah untuk Kesehatan?
Jenis suara yang dirasakan penderita bisa beragam, mulai dari dengungan, detakan jantung, siulan, hingga suara seperti deruan angin.
Uniknya, bunyi ini hanya dapat didengar oleh orang yang mengalaminya sehingga sering membuat mereka merasa tidak nyaman bahkan cemas.
Menurut dr. Hamida Hayati Faisal, Sp.THT-KL, tinnitus sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan tanda adanya gangguan lain pada sistem pendengaran.
Baca Juga:
PPOK, Pembunuh Senyap dari Paru-paru: Ancaman Nyata Bagi Perokok
“Suara yang muncul bisa tinggi atau rendah, tergantung penyebabnya,” jelas dr. Hamida.
Faktor penyebab tinnitus cukup beragam, di antaranya infeksi telinga, penumpukan kotoran, cedera kepala, hingga efek samping penggunaan obat tertentu.
“Tinnitus bisa juga mengindikasikan tumor saraf pendengaran seperti neuroma akustik,” tambahnya.
Kondisi ini dapat dialami oleh semua kelompok usia, termasuk anak-anak, meskipun lebih sering terjadi pada lanjut usia.
Proses degeneratif pada sistem pendengaran membuat lansia lebih rentan mengalaminya.
Penanganan tinnitus harus dimulai dengan pemeriksaan medis menyeluruh untuk memastikan penyebabnya.
Jika disebabkan infeksi atau efek obat, pengobatan akan difokuskan pada faktor pemicu tersebut.
Langkah pencegahan juga menjadi kunci, misalnya dengan menjaga kebersihan telinga, menghindari penggunaan cotton bud secara berlebihan, serta melindungi telinga dari paparan suara bising.
“Paparan suara keras tanpa pelindung jadi penyebab utama di usia produktif,” kata dr. Hamida.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala telinga berdenging yang berlangsung terus-menerus.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter THT apabila keluhan ini muncul secara berkepanjangan, agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]