WahanaNews.co | Minum kopi jadi kebiasaan populer di kalangan masyarakat, bukan hanya perkotaan melainkan juga di pedesaan. Bukan hanya di Indonesia, tapi hampir di seluruh dunia.
Ngopi dipandang cocok untuk teman bercengkerama, bahkan bagi sebagian orang dipandang bisa menstimulasi inspirasi. Terlebih lagi dalam cuaca dingin. Segelas kopi bisa menghangatkan tubuh dan menyegarkan badan.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Popularitas ngopi bisa dilihat dari makin menjamurnya kafe, kedai dan warung kopi yang berkembang dimana-mana. Bukan hanya di kota, melainkan juga pedesaan. Konsumen bisa ngobrol berjam-ja sambil menikmati secangkir kopi, yang harganya tergantung tempat dan model layanannya.
Banyak orang percaya di kopi bisa menstimulasi munculnya ide-ide kreatif. Kopi memang mengandung kafein, yang dipercaya bisa mengusir lelah dan mampu meningkatkan konsentrasi. Kafein akan diserap oleh darah kemudian dialirkan hingga ke otak, yang meningkatkan norepinephrine dan dopamine, karenanya otak bisa bekerja lebih maksimal.
Namun kopi, di lain pihak, juga disarankan untuk dihindari oleh penderita sakit maag karena merangsang asam lambung dan menimbulkan iritasi. Kopi ini dipandang bisa jadi penyebab asam lambung naik. Itu tidak sepenuhnya keliru. Kopi memang bisa merangsang produksi asam lambung.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Ada beberapa saran kepada para para pengopi yang juga penderita maag. Mereka tetap bisa menikmati kopi, namun lebih aman dalam menjaga kondisi lambungnya. Berikut ini beberapa tips:
1. Pilih kopi rendah kafein
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi jenis Arabika memiliki kadar kafein lebih rendah dibandingkan Robusta. Kadar keasamannya (acidity) juga lebih rendah. Karenanya, jenis Arabika dipandang lebih aman bagi lambung.