WahanaNews.co | Tokoh agama dan yang memiliki peran penting dalam
suatu komunitas keagamaan diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan protokol
kesehatan (prokes)
sebagai upaya bersama melawan
pandemi
Covid-19.
Pasalnya,
upaya memutus mata rantai penularan virus Corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 memerlukan
gotong royong oleh seluruh pihak.
Baca Juga:
COVID-19 Ngamuk di India, Kasus Melonjak Ribuan Persen dalam 3 Minggu
Hingga
saat ini, upaya preventif yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus
adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Adapun
peran tokoh umat keagamaan dan pimpinan komunitas dapat menjadi contoh bagi
para pengikutnya, baik untuk mematuhi maupun tidak mematuhi protokol kesehatan.
Plt
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
Muhammad Budi Hidayat menekankan kepada seluruh tokoh umat atau siapapun yang
memiliki peran penting dalam suatu komunitas tertentu agar lebih bijak serta
memberikan keteladanan kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol
3M.
Baca Juga:
Korupsi Pengadaan APD: Eks Pejabat Kemenkes dan Dua Direktur Dipenjara
Budi
meminta agar selama masa pandemi, para tokoh tidak menggelar kegiatan yang
menimbulkan banyak kerumunan orang. Sebab, berkerumun dapat memicu terjadinya
penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang dapat berakibat fatal.
"Agar
memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol
kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian
Covid-19 agar pandemi segera dapat diatasi," tegas Budi pada konferensi
pers, Minggu (22/11/2020).
Budi
menyebutkan bahwa Kemenkes terus berupaya melakukan upaya untuk melacak dan
menelusuri kontak erat dari pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
Hal
itu juga dilakukan untuk mempercepat penanganan Covid-19 sekaligus memutus
rantai penularannya.
"Saat
ini Kemenkes dan Satuan Tugas [Satgas] Penanganan Covid-19 Nasional telah
menerjunkan lebih dari 5.000 petugas untuk melakukan pelacakan kontak erat dan
tersebar di 10 provinsi prioritas," katanya.
Dia
berharap masyarakat dapat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai
kontribusi memotong rantai penularan Covid-19.
Di
sisi lain, masyarakat juga diminta untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Protokol
kesehatan 3M dinilai menjadi upaya preventif yang dapat memutus mata rantai
penularan virus apabila dilakukan secara disiplin.
"Apabila
mengalami gejala segera periksadiri ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Gejala seperti gejala batuk, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan serta hilang
indera perasa, segera kunjungi Puskesmas terdekat untuk dilakukan tes usap atau
Tes PCR," katanya. [qnt]