WahanaNews.co | Rusia mengklaim vaksin Sputnik V buatan Institute Gamaleya mampu melawan infeksi Covid-19 varian baru baru omicron. Mereka pun siap memberikan booster (vaksin penguat).
"Gamaleya Institute percaya Sputnik V dan Light akan menetralkan Omicron karena mereka memiliki kemanjuran tertinggi dibandingkan mutasi lainnya," ujar Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang memasarkan vaksin ini di luar negeri, melalui akun Twitter resmi Sputnik V.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Dalam kasus tak perlu modifikasi, kami akan menyediakan beberapa ratus juta booster Sputnik Omicron pada 20 Februari 2022," terang Kirill Dmitriev, dikutip dari Reuters Selasa (30/11/2021).
Sebelumnya, Rusia mengatakan perlu lebih banyak data sebelum kesimpulan dapat ditarik tentang varian baru ini.
"Kami melihat reaksi di pasar bersifat emosional, tidak berdasarkan bukti ilmiah karena belum ada," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Seluruh dunia saat ini mencoba mencari tahu seberapa berbahayanya itu."
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
World Health Organization (WHO) mengingatkan dunia akan potensi bahaya dari Covid-19 varian baru Omicron. Virus ini kemungkinan akan menyebar lebih luas dan menimbulkan risiko global 'sangat tinggi'.
WHO memperingatkan akan adanya lonjakan infeksi Covid-19 di masa mendatang dan kekhawatiran dapat memiliki 'konsekuensi parah' pada beberapa area.
"Mengingat mutasi ini memiliki potensi mampu melawan sistem kekebalan yang terbentuk, ada kemungkinan potensi penyebaran omicron lebih lanjut di tingkat global," tulis WHO dalam penjelasan teknis kepada 194 negara anggotanya seperti dikutip dari CNBC International.
"Berdasarkan karakteristiknya, mungkin ada lonjakan Covid-19 di masa depan, yang dapat memiliki konsekuensi parah, tergantung pada sejumlah faktor termasuk di mana lonjakan akan terjadi. Risiko global secara keseluruhan terhadap variant of concern baru Omicron dinilai sangat tinggi.
WHO telah menetapkan varian B.1.1.529 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan sebagai variant of concern(VOC) pada Jumat lalu. Dalam laporan disebutkan "varian yang sangat berbeda dengan jumlah mutasi yang tinggi ... beberapa di antaranya mengkhawatirkan dan mungkin terkait dengan potensi lolos dari kekebalan yang terbentuk dan penularan yang lebih tinggi." [rin]