WahanaNews.co | Sebagian besar penyintas Covid-19 mengalami gejala lanjutan yang disebut post covid syndrome. Gejala ini bermacam-macam, namun setidaknya ada lima gejala yang paling sering dirasakan oleh para penyintas.
Melansir Kompas.com, Rabu (29/9/2021) kelima gejala yang paling sering dirasakan adalah sebagai berikut:
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
- Fatigue atau Kelelahan
Gejala kelelahan ini dialami oleh 58 persen dari total keseluruhan gejala lain.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
- Sakit Kepala
Gejala berupa sakit kepala menunjukkan angka sebesar 44 persen pada meta-analisis.
- Hilang Fokus
Gejala berupa gangguan atensi atau sering kehilangan fokus sebesar 27 persen
- Rambut Rontok
Gejala lain, yakni berupa kerontokan rambut, sebanyak 25 persen.
-Sesak Nafas
Dyspnea atau sesak nafas yang menunjukkan angka sebesar 24 persen.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Wirawan Hambali, menyebut, meskipun gejala berupa kerontokan rambut menduduki posisi keempat, namun gejala itu cukup banyak dialami oleh pasien.
"Banyak pasien yang mengataan bahwa 'wah rambut saya rontok bisa sehari segenggam' tidak peduli laki-laki atau perempuan," ujar dr Wirawan pada webinar bertajuk Kenali Post-Covid-19 Syndome oleh RSPI Group.
Post covid syndrome juga menujukkan gejala secara spesifik pada sistem pernapasan. Gejala spesifik tersebut bisa berupa batuk, rasa tidak nyaman di dada hingga penurunan kapasitas paru.
Sebagai bahan perbandingan terkait penurunan kapasitas paru, adalah kemampuan pasien untuk naik 2 tangga sekaligus sebelum terpapar, menjadi kelelahan saat menaiki satu tangga saja setelah terpapar Covid-19.
Kemudian pada sistem kardiovaskular bisa berupa aritmia atau gangguan irama jantung dan miokarditis atau peregangan pada selaput otot jantung.
Sejumlah pasien post covid syndrome juga mengeluhkan adanya demensia atau gangguan memori, depresi, ansietas dan obsesif.
"Saya punya pasien yang sekarang mood swing nya luar biasa, mudah sekali untuk sedih dan menangis, itu juga berdampak luas terhadap kehidupan sosialnya," lanjut Wirawan.
Selain gejala klinis post covid syndrom, sebagian penyintas juga mengalami gejala laboratoris, yang ditandai dengan hasil rontgen atau x-ray yang belum normal setelah dinyatakan negatif dari Covid-19.
Perlu diketahui bahwa data terkait gejala post covid syndrome tersebut dirangkum dan dipublikasi dari sebuah meta-analisis.
Meta-analisis merupakan satu bentuk penelitian atau publikasi yang menggabungkan beberapa penelitian-penelitian kecil. [qnt]