Para peneliti kemudian meneliti dampak komposisi makronutrien sarapan terhadap kelelahan yang terjadi di pagi hari. Peneliti membandingkan tingkat energi peserta setelah mengonsumsi masing-masing makanan ini dengan setelah mengonsumsi korbohidrat dan protein tingkat sedang.
Menurut hasil penelitian tersebut, diantara makanan yang dikonsumsi sehari-hari berbeda yang diberikan kepada para peserta yang mengonsumsi sarapan tinggi karbohidrat.
Baca Juga:
Tembakan Israel Tewaskan Aktivis AS, Blinken Geram dan Tuntut Reformasi di Tepi Barat
Orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan cenderung lebih merasa lelah daripada makanan lain.
Sebaliknya, sarapan berprotein tinggi dikaitkan dengan tingkat energi di pagi hari yang lebih rendah daripada makanan lain. Adanya perubahan kadar glukosa (gula) darah setelah konsumsi sarapan memengaruhi tingkat energi di pagi hari.
3. Perbedaan antar individu
Baca Juga:
Polisi Ungkap Aktivitas Pelaku dan Korban Mutilasi Sleman di Kamar Kos Tak Wajar
Para peneliti telah menemukan bahwa suasana hari yang positif, usia yang lebih tua, frekuensi makan yang lebih rendah di siang hari, dan kualitas tidur yang lebih baik merupakan prediktor tingkat energi harian rata-rata individu.
Selain itu, hasil penelitian juga menjelaskan bahwa faktor genetik memiliki dampak kecil pada kelelahan yang sering dialami pada pagi hari.
Itulah alasan kenapa sering kelelahan di pagi hari. Semoga bermanfaat. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.