WahanaNews.co | Sejak
November, terjadi lonjakan signifikan jumlah zona risiko tinggi penularan virus
corona atau zona merah di Indonesia. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Satgas
Covid-19 Wiku Adisasmito.
Baca Juga:
Aduh! Bali Masuk Zona Merah Rabies, Kemenkes Keluarkan Instruksi Ini
Pada awal November, Wiku menyebut jumlah daerah yang masuk
kategori zona merah tak sampai 20. Akan tetapi jumlah itu meningkat jadi 76
daerah pada pekan ini.
"Awal November, jumlah zona merah hanya sebanyak 19
dari 314 kabupaten/kota. Namun di pekan ini angkanya meningkat drastis jadi 76
kabupaten/kota," kata Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan,
Jakarta, Selasa (29/12).
Wiku menyampaikan jumlah zona merah juga naik signifikan
pada sepekan terakhir. Pekan lalu, daerah dengan risiko tinggi Covid-19
berjumlah 60 kabupaten/kota.
Baca Juga:
Temui Pasukan Tengkorak, Jenderal Maruli Simanjuntak Lewati Eks Zona Merah KKB
Dia mengatakan peningkatan jumlah zona merah selaras dengan
peningkatan jumlah kasus aktif dan kematian akibat Covid-19. Wiku juga mengakui
catatan ini merupakan pertanda buruk.
"Ini menandakan risiko penularan di tingkat
kabupaten/kota di Indonesia mengalami perkembangan ke arah yang tidak
baik," ujarnya.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai
angka 719.219 kasus per Selasa (29/12). Sebanyak 21.452 orang meninggal dunia,
sedangkan 589.978 orang sembuh.
Daerah dengan kasus positif terbanyak adalah DKI Jakarta
dengan total 179.660 kasus per Selasa (29/12). Diikuti Jawa Timur 82.321, Jawa
Barat 81.322, Jawa Tengah 79.826.
Kasus kematian tertinggi berada di Jawa Timur Jawa dengan
5.701 kasus. Disusul Jawa Tengah dengan 3.422 kasus, DKI Jakarta 3.228, dan
Jawa Barat 1.159. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.