WahanaNews.co, Jakarta - Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 140 pelajar yang melakukan konvoi dengan dalih bagi-bagi takjil atau buka puasa on the road, pada Selasa (2/4/2024).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan penangkapan dilakukan lantaran rombongan pelajar itu membuat kerusuhan di jalan raya.
Baca Juga:
Pemuda Pancasila Kecamatan Bandar, Gelar Pembagian Takjil dan Buka Bersama
"Kami mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/4/2024).
Susatyo menjelaskan rombongan pelajar tersebut juga beberapa kali kedapatan menutup ruas jalan sembari menyalakan petasan hingga membahayakan masyarakat.
Ia menambahkan penangkapan rombongan pelajar itu dilakukan dari empat lokasi yakni Flyover Roxy, Sawah Besar; Traffic Light Carolus, Senen; Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng; dan Flyover Jalan HBR Motik, Kemayoran.
Baca Juga:
PLN Perdagangan Buka Puasa Bersama Wartawan
"Membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," tuturnya.
Dalam aksi penangkapan tersebut, Susatyo mengatakan pihaknya turut menyita 73 unit sepeda motor dari pengendara yang tidak membawa STNK dan SIM, 26 buah petasan, hingga 18 buah bendera.
Selain itu, kata dia, terdapat dua pelajar berinisial DA (16) dan MAK (22) yang terbukti kedapatan mengonsumsi narkoba jenis sabu dari hasil pemeriksaan urine.
"Kami bersama anggota akan tetap terus melaksanakan Patroli gabungan untuk menindak para pelajar yang Konvoi di jalan raya," ujarnya.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut ada fenomena baru yang terjadi pada bulan Ramadan tahun ini. Jika biasanya marak konvoi bertajuk 'sahur on the road', yang terjadi saat ini adalah 'buka on the road'.
"Fenomena tawuran, sahur on the road sudah berhasil kita tekan, berubah menjadi buka on the road, ini juga menjadi PR kita bersama," kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Senin (1/4/2024).
Sebagai bentuk antisipasi, kata Karyoto, pihaknya pun menggelar patroli skala sedang dengan melibatkan pihak terkait, mulai dari Satpol PP hingga TNI.
Karyoto menyebut antisipasi ini perlu dilakukan lantaran konvoi tersebut kerap kali berujung pada aksi tawuran. Salah satunya yang terjadi Kemayoran, Jakarta Pusat.
[Redaktur: Alpredo Gultom]