WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kabar memilukan terungkap setelah keluarga diberi tahu bahwa Alvaro Kiano Nugroho, bocah enam tahun yang hilang selama delapan bulan, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyampaikan kondisi tersebut kepada wartawan.
Baca Juga:
Ayah Tiri Jadi Terduga Pelaku Penculikan, Kakek Alvaro Kaget
“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya. Ia menambahkan, “Tersangka sudah diamankan.”
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa penyidik menemukan kerangka manusia di kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, yang diduga milik Alvaro.
“Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” katanya.
Baca Juga:
Bocah 6 Tahun di Jaksel Hilang Usai Ngaji, Pencarian Masuki Bulan ke-8
Ia menegaskan bahwa identitas jasad masih menunggu proses ilmiah.
“Kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor,” ucap Nicolas.
Kabar itu membuat kakek dan nenek Alvaro histeris. Selama ini, keduanya merawat Alvaro sejak kecil setelah orang tuanya berpisah dan ibunya bekerja di luar negeri.
“Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar,” tutur Tugimin, kakek Alvaro, ketika mengenang detik ia mendengar cucunya ditemukan tak bernyawa.
Ia menyebut istrinya langsung lemas hingga dibantu warga dan polisi.
“Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” ujar Tugimin.
Tugimin mengaku sangat terpukul karena Alvaro selalu berada di sisinya.
“Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan. Undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” katanya.
Ia juga kaget ketika mengetahui ayah tiri Alvaro, AI, diduga menjadi pelaku.
“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini,” ungkapnya.
Tugimin mempertanyakan motif keji itu.
“Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban. Itu yang sangat disesalkan,” ujarnya.
Yang membuat keluarga semakin terpukul, AI selama ini berpura-pura ikut mencari Alvaro.
“‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor,’” kenang Tugimin menirukan ucapan AI. “Nyari berdua sampai malam baru pulang.”
Belakangan Tugimin sadar bahwa sikap AI hanyalah kedok.
“Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu cuma buat kedok saja,” katanya.
Penemuan kerangka itu terjadi setelah AI memberikan pengakuan kepada penyidik dan menunjukkan lokasi sekitar sungai tempat jasad dibuang.
Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun pada Kamis (6/3/2025). Marbut masjid menceritakan interaksi singkat dengan pria yang datang sore itu.
“‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini,’” tuturnya menirukan percakapan sebelum pria itu diarahkan ke lantai atas.
Marbut tak lagi memperhatikan pria tersebut karena sibuk mempersiapkan waktu berbuka dan salat Magrib. Ia baru sadar Alvaro tak muncul kembali setelah kegiatan ibadah selesai.
Tugimin mulai panik sekitar pukul 21.30 WIB.
“‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’” katanya mengenang kegelisahannya sebelum bergegas mencari ke lokasi terakhir Alvaro terlihat.
Ia menemui teman-teman bermain cucunya, tetapi tak ada yang mengetahui keberadaan Alvaro. Pencarian keluarga pun berlangsung panjang hingga delapan bulan tanpa hasil.
Tugimin menyampaikan bahwa ayah kandung Alvaro sedang menjalani hukuman kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya sudah menikah lagi di KUA Pesanggrahan dan bekerja di Malaysia.
Keluarga juga telah mengecek alamat lama keluarga ayah kandung Alvaro, namun mereka sudah pindah rumah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]