Belakangan diketahui, aksi perundungan itu terjadi kala korban ingin gabung menjadi anggota geng. Namun mirisnya terjadi kekerasan dalam prosesnya.
"Jadi kita mengetahui pertama kali kasusnya itu dari medsos. Itu ada video, ada perempuan yang dipukul. Nah ternyata setelah kita dalami, ini ada chat melalui WA (WhatsApp) kepada korban untuk datang," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga:
Otak Pelaku Pemerkosaan Siswi SMP Hingga Tewas di Palembang Sempat Ikut Yasinan Korban
Dalam percakapan di WA, pelaku mengatakan kepada korban, jika ingin menjadi 'adek-adekan', korban harus berkelahi terlebih dahulu.
"Jadi chat-nya kurang lebih begini, 'Kalau mau jadi 'adek-adekan', istilah adeknya angkat, harus berantem dulu'," tutur Arya.
Arya mengatakan korban tak menanggapi syarat tersebut. Hingga akhirnya, sambung Arya, korban diajak bertemu dan dipukuli saat pertemuan tersebut.
Baca Juga:
Siswi Berprestasi Asal Deli Serdang Akan Hadiri Puncak Peringatan HAN di Papua
"Nah terus korban tak menanggapi, didiamkan saja. Tapi abis terus diajak ketemu, dan saat ketemu dipukuli. Ini tuh jaman dulu kayak senior-junior, kalau mau masuk grup. Tapi sekarang bilangnya 'adek-adekan' gitu ya. Kayak 'Kamu harus mengalami ini dulu' gitu," jelas Arya.
"Pokoknya ada basisnya. Nah basisnya inilah yang memukuli korban, berantem-beranteman," tambahnya.
2 Siswi Diamankan Polisi