Aksi pencabulan itu, kata Nunu, kerap dilakukan di rumah korban yang sering kosong. Selain itu, juga pernah dilakukan di sekolah yang sedang dalam proses renovasi.
Mulanya, korban takut menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya karena selalu diancam oleh tersangka.
Baca Juga:
Polisi Ringkus Tujuh Terduga Pencabulan Anak di Gorontalo
"Karena diancam sama tukang siomai itu kalau kamu nanti ngomong-ngomong kita pada berantem. Jangan ngomong-ngomong nanti kita pada berantem. Takut anak ini, takut orang tua berantem makanya dia enggak cerita," tutur Nunu.
Korban akhirnya berani menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Kala itu, korban bercerita bahwa alat vitalnya mengalami sakit.
"Kemarin pas mau laporan itu dia cerita ke ibunya, ke ibunya laporan kalau wiwik (vagina) sakit dicolok-colok sama om siomai. Kontan ibunya pulang setelah pulang nanya langsung ke putri tersebut," ucap Nunu.
Baca Juga:
Mario Dandy Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara Akibat Kasus Dugaan Pencabulan AG
Nunu membantah isu bahwa tersangka juga meminum darah korban. Informasi ini pun sempat ramai di media sosial.
Namun, Nunu menegaskan pihaknya telah meminta keterangan dari orang tua korban, dan isu tersebut pun dibantah.
"Itu tidak benar sama sekali, keterangan tidak ada yang menuangkan seperti itu bahkan tadi pun saya konfirmasi ibunya 'kok ada keterangan seperti ini iya bu', sedangkan kami kemarin memberi keterangan ibu tidak ada seperti ini, dijawab saya juga enggak tahu bu kenapa beritanya seperti. Jadi enggak ada itu minum-minum darah," kata Nunu. [bay]