WahanaNews.co | Aloisius Lada, pelaku dugaan pembunuhan keponakannya sendiri, Veronika Viance (9), sempat dihubungi keluarga saat korban sedang dicari di kebun.
Namun, pelaku bukannya memberitahu keluarga tentang apa yang ia lakukan pada korban, malah ia naik ke tebing terjal dan melarikan diri.
Baca Juga:
Gelar Operasi Zebra Turangga, Polres Sikka Kerahkan 117 Personel
Demikian fakta yang terungkap saat proses olah TKP di lokasi kejadian pembunuhan Veronika di Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021) sore.
Data dari Nirangkling usai aparat Polres Sikka melakukan olah TKP menjelaskan, pelaku yang memiliki hubungan keluarga dengan korban karena berstatus paman ketika kabur usai membunuh membawa benda tajam berupa pisau dan parang.
Hingga kini, pelaku pembunuhan Veronika telah menjadi daftar buruan aparat Polsek Nita dan Polres Sikka.
Baca Juga:
Amankan Pemilukada, Polres Sikka Gelar Apel Pasukan Operasi Mantap Praja Turangga 2024
Kuat dugaan pelaku bersembunyi di kawasan hutan.
Sesuai keterangan keluarga, pelaku selama ini merantau di Pulau Kalimantan dan baru setahun ini kembali ke Nirangkliung.
Pelaku berprofesi sebagai petani dan tinggal bersama ibunya.
Korban dan pelaku masih memilikki hubungan keluarga.
Pelaku berstatus paman.
Sebelumnya, pasangan suami-istri (Pasutri) asal Detunglikong, Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, sekira pukul 07.00 Wita, Selasa (14/12/2021), berangkat ke lokasi vaksin Covid-19 di SMPN 2 Nita di Nirangkliung.
Sebelum ke tempat vaksin, pasutri ini menitipkan anak perempuannya, Veronika Vianci, berusia 8 tahun, di rumah sang Oma alias mama kandung ibu korban.
Mereka pun menuju ke tempat vaksin.
Namun saat pelaksanaan vaksin, tiba-tiba gempa mengguncang Sikka, sehingga kegiatan vaksin dibatalkan.
Mereka pun, dalam keadaan panik, pulang ke rumah guna menemui anak perempuan mereka.
Akan tetapi, begitu tiba di rumah, sang anak tidak ada bersama omanya.
Mereka pun bertanya, di mana anaknya.
Sang Oma mengungkapkan kalau anak mereka ada di kebun bersama sang paman, Aloisius Lada (38).
Sang ayah pun bergegas ke kebun guna menjemput anaknya, tapi ternyata tidak ada di kebun.
Sang ayah pun bertambah panik lalu terus mencari.
Menjelang sore, sang ayah melapor ke Ketua RT dan Hansip guna mencari anaknya.
Alhasil, sang ayah dan warga menemukan ada titik darah di tempat pencarian.
Begitu ditelusuri titik darah itu ternyata ada sosok anak perempuan yang dicari dalam keadaan sudah tewas, dikubur, dan ditindih dengan batu.
Warga pun membongkar kuburan itu.
Benar yang dikubur perempuan yang dicari.
Demikian rangkaian kasus dugaan pembunuhan sang paman atas keponakannya sendiri.
Yang mana kasus ini dilaporkan, Selasa (14/12/2021), pukul 17.40 Wita, ke Kantor Kepolisian Sektor Nita oleh Petrus Bruno Bajo, warga Dusun Bao Loran, Desa Nita, Kecamatan Nita.
Di mana Petrus melaporkan penemuan mayat perempuan diduga korban pembunuhan.
Kini, kasusnya sedang ditangani aparat Polsek Nita dan Polres Sikka. [dhn]