WahanaNews.co, Gresik – SAH siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik mengalami kebutaan usai matanya dicolok dengan tusuk bakso oleh kakak kelasnya.
Samsul Arif (36) ayah korban menimpa anaknya yang berinisial SAH itu terjadi karena tak mau memberi uang jajan ke pelaku.
Baca Juga:
Usai Dianiaya Kakak Kelas, Anak SD di Malang Sempat Koma
Ia mengatakan kejadian bermula saat anaknya mengikuti kegiatan lomba Agustusan di sekolah. Saat itu SAH tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Di sanalah kata Samsul, pelaku melancarkan aksinya dengan memaksa SAH memberikan uang jajannya. Namun, korban menolak sehingga matanya dicolok dengan tusuk bakso.
"Karena enggak mau (memberikan uang jajan), wajah anak saya ditutupi tangan, kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya," kata Samsul, Jumat (15/9) seperti dikutip dari detik.com.
Baca Juga:
Rambutnya Dipotong Guru, Anak SD Ini Pilih Pindah Sekolah
Ia mengungkapkan putrinya yang ketakutan langsung lari dan membasuh matanya dengan air. SAH lantas mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.
"Waktu itu ada luka sedikit, karena di seragamnya itu ada bekas darah. Sekarang sudah bersih karena dicuci," tambahnya.
Sepulang sekolah, SAH mengeluh kepada Samsul bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Lantaran khawatir, Samsul memeriksakan putrinya ke rumah sakit.
"Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD Dr Soetomo," terangnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerusakan pada syaraf mata kanan SAH sehingga mengalami buta permanen.
Samsul akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Gresik usai pihak sekolah enggan memberikan rekaman CCTV saat kejadian dengan alasan CCTV rusak.
"Masak saya dilihatkan rekaman CCTV tanggal 25 Mei 2023. Lah selama bulan 6, 7, 8 itu nggak ada rekaman sama sekali. Padahal setelah kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik," pungkasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]