WAHANANEWS.CO, Jakarta - Derita Prada Lucky Chepril Saputra Namo di hari-hari terakhir hidupnya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, di mana ia sempat berusaha menyelamatkan diri ke rumah ibu angkatnya dengan tubuh penuh luka.
Lucky mengaku kepada ibu angkatnya bahwa dirinya dicambuk dan disiksa oleh senior di barak militer, dengan luka-luka yang menyayat tangan, kaki, dan punggungnya yang hanya dirawat seadanya dengan minyak dan kompres dingin.
Baca Juga:
Farel Prayoga Bingung Hadiah untuk Ibu Kandung Ditolak Usai 14 Tahun Berpisah
Dalam kondisi lemah, Lucky meminta ibu angkatnya menghubungkan panggilan telepon kepada ibunya, Sepriana Paulina Mirpey, untuk menceritakan perlakuan tak semestinya yang dialaminya dari para seniornya.
“Mama saya dipukul, dipukul sama Bamak, Dasintel, dan senior-senior lainnya,” ujar Sepriana menirukan perkataan anaknya, merujuk pada Badan Pembinaan Hukum Militer dan Komando Intelijen Daerah.
Kelegaan sempat dirasakan ketika Lucky berada di rumah ibu angkatnya, namun tidak lama kemudian sejumlah anggota TNI datang menjemputnya kembali ke barak.
Baca Juga:
Kematian Prada Lucky di NTT, TNI AD Periksa 24 Orang Termasuk Terduga Pelaku
Menurut penuturan ibunya, di barak itulah Lucky kembali mengalami siksaan yang memperparah kondisi tubuhnya yang sudah penuh luka.
Ketika Sepriana tiba di Nagekeo, anaknya sudah terbaring lemah dan tak sadarkan diri di RSUD Aeramo, dengan tubuh yang penuh lebam dan luka terbuka.
Tangis sang ibu pecah saat memeluk putranya sambil berkata lirih, “Mama sudah datang, Lucky,” dan anaknya tampak berontak seolah merasakan kehadirannya.