WahanaNews.co, Medan - Belakangan ini viral di media sosial foto seorang anggota geng motor bernama Dolly Manurung, dalam kondisi babak belur dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Dolly Manurung merupakan salah satu pelaku pembacokan anggota TNI di Medan, Sumatra Utara pada Minggu (4/8/2024) dini hari.
Baca Juga:
Medan Resmi Beralih ke Transportasi Listrik: 60 Bus Listrik Baru Diluncurkan
Akibat kasus pembacokan, Prada Defliadi mengalami luka serius di kepala dan badan.
Dolly Manurung dijemput paksa puluhan orang berambut cepak usai melakukan pembacokan.
Kepala Lingkungan (Kepling) V Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Nursidah Hutasoit, membantah Dolly tewas.
Baca Juga:
Transportasi Listrik Medan: 60 Bus Baru
"Dolly nggak meninggal, hoaks itu, kalau meninggal pasti saya dapat kabar," kata Nursidah, melansir Tribunnews, Selasa (6/8/2024).
Ia mengatakan, kabar terakhir yang diterimanya bahwa saat ini Dolly Manurung masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Dia masih dirawat. Kondisi pastinya belum tahu. Tapi dia belum meninggal, karena nggak ada laporan ke saya," sebutnya.
Menurut Lusi, salah seorang tetangganya, Dolly dijemput oleh puluhan orang ke rumahnya, pada Minggu (4/8/2024) sekira pukul 11.00 WIB.
"Ada sekitar 20 orang yang datang, pakaian hitam semuanya potongan rambut cepak. Nyari rumah Dolly Manurung," kata Lusi.
Katanya, saat itu puluhan orang ini langsung mendobrak pintu dan masuk ke dalam rumah Dolly.
Tak lama, terdengar suara teriakan dari dalam rumah tersebut.
"Dengar suara teriakan, seperti orang minta tolong dari dalam itu," sebutnya.
Lusi menjelaskan, kemudian Dolly pun langsung digiring ke luar dari dalam rumah dengan kondisi babak belur.
"Sudah lebam-lebam pas dibawa, tapi nggak tahu dibawa kemana naik mobil. Sampai sekarang nggak tahu keberadaannya dimana, rumahnya juga kosong," ucapnya.
Sebelumnya, Nursidah juga membenarkan puluhan orang yang belum diketahui dari mana ini datang mencari Dolly, pada Minggu (5/8/2024) kemarin.
"Percisnya mereka datang saya kurang tahu, tapi sekitar jam 11.00 WIB. Dolly dibawa sama mereka," kata Nursidah.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan mengapa warganya ini dibawa oleh puluhan orang tersebut.
"Saya tanya mereka, kata mereka si Dolly ini ada gengnya menganiaya teman mereka. Jadi mereka sempat juga ngasih foto anggota mereka itu. Sampai bilang kalau mata teman mereka sampai keluar," sebutnya.
Dolly Manurung adalah salah satu pelaku pembacokan anggota TNI di Medan, Sumatera Utara pada dini hari Minggu (4/8/2024).
Akibat insiden ini, Prada Defliadi mengalami luka parah di kepala dan tubuhnya.
Puluhan orang berambut cepak menjemput paksa Dolly Manurung setelah pembacokan terjadi.
Kepala Lingkungan (Kepling) V Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Nursidah Hutasoit, membantah kabar bahwa Dolly telah meninggal.
"Dolly nggak meninggal, hoaks itu, kalau meninggal pasti saya dapat kabar," kata Nursidah.
Ia mengatakan bahwa kabar terakhir yang diterimanya adalah Dolly Manurung masih dirawat di rumah sakit.
"Dia masih dirawat. Kondisi pastinya belum tahu. Tapi dia belum meninggal, karena nggak ada laporan ke saya," ujarnya.
Menurut Lusi, salah satu tetangganya, puluhan orang menjemput Dolly dari rumahnya pada Minggu (4/8/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Ada sekitar 20 orang datang, semuanya berpakaian hitam dan berambut cepak. Mereka mencari rumah Dolly Manurung," terangnya.
Lusi menambahkan, puluhan orang tersebut mendobrak pintu dan masuk ke rumah Dolly.
Tak lama kemudian, terdengar suara teriakan dari dalam rumah.
"Terdengar suara teriakan, seperti orang minta tolong dari dalam rumah," katanya.
Dia menyebutkan, selanjutnya Dolly digelandang keluar dari rumah dalam kondisi babak belur.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]