WahanaNews.co, Jakarta - Wanita dengan inisial W menangis secara histeris karena ketakutan akan intimidasi setelah diduga mengalami pemerkosaan oleh Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto.
W, korban tersebut, mengungkapkan bahwa tindakan intimidasi yang dilakukan oleh Norman terjadi pada Kamis, 7 Desember 2023, dua hari setelah kejadian pemerkosaan itu.
Baca Juga:
PSI Jabar: Ketika Jokowi Hadir Berjuang Akan Ada Badai Politik
Pada hari itu, W menceritakan bahwa dia didatangi oleh sejumlah anak buah Norman.
Dia kemudian dipaksa untuk menandatangani sebuah surat pernyataan yang menyatakan bahwa tidak pernah ada pelecehan seksual yang dilakukan oleh Norman terhadapnya.
W merasa heran karena pada saat itu dia belum pernah menceritakan peristiwa pemerkosaan yang dialaminya kepada siapapun.
Baca Juga:
Ahmad Ali: Saya yang Paling Rugi Kalau PSI Kalah Melawan NasDem
"Dia nyuruh aku buat surat pernyataan kalau aku fitnah, bohong, tidak dilecehkan," kata korban W, melansir Kompas TV, Jumat (29/3/2024).
Ketika didatangi oleh anak buah Norman, korban W mengaku sempat diajak ke suatu tempat. Waktu itu, ia pun merasa ketakutan.
Di tempat itulah, lalu korban W dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan tidak ada pelecehan seksual.