WahanaNews.co | Dalam komplotan pembunuh berantai atau serial killer Bekasi-Cianjur, Solihin alias Duloh adalah pelaku yang paling tua. Dia seorang kakek berusia 63 tahun.
Melansir BeritaSatu, jika diamati dari fotonya, wajah Duloh sudah keriput. Dia berjanggut dan kumis serta berambut putih. Badannya pun terbilang kurus. Sementara itu, partner in crimenya, yaitu itu Wowon Erawan alias Aki, lebih muda tiga tahun dari Duloh.
Baca Juga:
Pria Pelatih Futsal di Bekasi Cabuli 3 Anak, Pelaku Langsung Ditangkap Polisi
Sama dengan Duloh, Wowon yang diyakini otak kejahatan ini tampangnya pun sudah keriput. Badannya pun kurus seperti Duloh dan berambut pendek. Bedanya, rambut Wowon belum memutih seperti Duloh.
Wowon juga tidak berjanggut dan kumis. "Duloh dan Aki ini adalah partner in crime," ucap Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Sementara itu, untuk pelaku ketiga, Dede Solehudin umurnya jauh lebih muda dari keduanya. Dia masih berumur 35 tahun. Dede berjanggut dan berkumis.
Baca Juga:
Menteri AHY Ungkap 2 Kasus Mafia Tanah di Jabar Rugikan Negara Rp3,6 triliun
Badannya pun kurus. Dede sendiri diketahui nyaris tewas juga menenggak kopi yang dicampur racun tikus dan pestisida di Bekasi bersama korban Maemunah (istri Wowon) dan Riswandi serta Ridwan (anak Maemunah dari mantan suami bernama Didin).
Dede tidak tahu kalau kopi yang ditenggak mengandung racun. Beruntung dia tidak tewas dan berhasil diselamatkan di Rumah Sakit. Namun, karena ternyata terlibat dengan kejahatan Wowon dan Duloh, dia juga ditetapkan jadi tersangka.
Sebelumnya diberitakan, polisi menegaskan kasus keluarga tewas keracunan di Bekasi adalah pembunuhan berantai. Bukan cuma tiga, sejauh ini total ada sembilan orang dibunuh tiga pelaku.