WahanaNews.co | Tujuh tahun jadi buronan, Lusiana, istri yang jadi otak perencanaan pembunuhan suaminya di Penjaringan ditangkap polisi. Lusiana ditangkap di Bali, kemudian menjalani penahanan.
Diketahui Lusiana berusia 46 tahun dan suaminya yang bernama Gerry Tanuwijaya berusia 36 tahun. Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M. Probandono Bobby Danuardi mengkonfirmasi penangkapan Lusiana dan dilanjutkan dengan penahanan dan proses pemberkasan.
Baca Juga:
3 Buronan Kasus Judi Online Komdigi Ditangkap Polda Metro Jaya
"Istri dari korban Gerry Tanuwijaya sempat DPO kasus tersebut. Alhamdulillah (Lusiana) berhasil diamankan di Bali waktu di sana," ujar Bobby, Jumat (5/5/2023) melansir tvonenews.
Bobby mengatakan Lusiana sudah ditahan dan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Utara pada Kamis (4/5/2023).
Lusiana dijerat Pasal 170 juncto Pasal 55 KUHP dan Pasal 53 juncto Pasal 340 KUHP atas perbuatannya melakukan percobaan pembunuhan.
Baca Juga:
Buronan Kasus Pencabulan di Madina Ditangkap, Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Selain Lusiana, ada satu buronan lagi yang masih diburu usai dilaporkan Gerry Tanuwijaya. Dia adalah Devan Andriawan.
Kronologi Perencanaan Pembunuhan
Lusiana, buronan 7 tahun, terduga pelaku perencanaan pembunuhan terhadap suaminya Gerry Tanuwijaya berawal dari peristiwa yang terjadi pada tahun 2015 silam.
Lusiana sendiri ditetapkan sebagai buronan dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) dari 2018 silam.
Kuasa Hukum Gerry Tanuwijaya, Beny Daga menuturkan, tepatnya pada 26 Oktober 2015, kliennya Gerry, sedang berada di dalam mobil bersama istri Lusiana dan berkendara keluar tol PIK dari arah Ancol.
Tiba–tiba mobilnya ditabrak dari belakang, disalip dan diberhentikan oleh sebuah mobil. Lalu dari mobil tersebut, keluar 4 orang tidak dikenal.
Lantas, satu orang lainnya masuk kembali ke dalam mobil. Lalu satu orang menghampiri memutar lewat belakang mobil dan dua orang menghampiri dari depan.
Kemudian salah satu dari orang yang menghampiri dari depan menodongkan dan membenturkan senjata api ke pelipis kanan Gerry.
Menembakkan senjata api tersebut namun tidak mengenainya. Karena ditangkis menggunakan pintu mobil. Lalu satu orang dari belakang menikamnya menggunakan senjata tajam. Gerry pun melarikan diri.
Pada saat melarikan diri, dia dikejar dan diserang lagi menggunakan pedang. Akan tetapi tidak mengenainya. Dia pun melompat ke kali dan mencoba mencari pertolongan.
Atas kejadian tersebut, dia menderita luka di pelipis kanan akibat benturan senjata api dan luka sobek 13 jahitan di punggung sebelah kiri akibat tusukan senjata tajam.
Kemudian dia pun melaporkan ke Polsek Metro Penjaringan. Setelah ditelusuri peristiwa itu, ternyata Lusiana yang berperan sebagai otak di balik perencanaan pembunuhan suaminya itu.
[Redaktur: alpredo]