WahanaNews.co, Jakarta – Seorang Calon siswa (casis) bintara Polri dibacok begal saat hendak psikotes.
Pemuda bernama Satrio Mukti Raharjo (18) dibegal kawanan bersenjata tajam di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. Korban saat itu naik motor Yamaha Aerox tiba-tiba dipepet pelaku yang berboncengan tiga orang.
Korban kemudian dibacok dengan menggunakan senjata tajam jenis golok. Akibatnya, jari kelingking kiri korban nyaris putus.
Berikut fakta-fakta casis bintara Polri dibegal di Jakbar, dirangkum detikcom, Kamis (16/5/2024).
Baca Juga:
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Berhasil Diringkus, Kasat Reskrim Tegaskan Tidak Ada Begal di Wilayah Simalungun
Korban Akan Tes Psikotes
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno mengatakan korban berangkat dari rumahnya pukul 04.00 WIB karena akan menjalani psikotes untuk masuk Bintara Polri.
"Dia itu kan waktu kejadian mau tes, di jalan berangkat Subuh. Sampai lokasi harus jam 06.50 WIB," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno kepada wartawan, Selasa (15/5/2024).
Sutrisno menyampaikan korban saat itu berangkat untuk psikotes dalam rangka tes Bintara Polri di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Anak ini mau ujian tes psikologi," tambahnya.
Korban Dibuntuti Pelaku
Dalam perjalanan dari rumahnya ke Polda Metro Jaya, korban diikuti oleh pelaku. Korban sudah curiga dan sempat berhenti di pom bensin.
"Diikuti dari Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ditungguin di pom bensin dia (pelaku) nungguin juga," katanya.
Korban kemudian melanjutkan perjalanannya. Namun, saat melintas di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, korban dipepet oleh pelaku.
Jari Kelingking Putus
Pelaku berjumlah tiga orang berboncengan motor. Salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam hingga membacok korban.
"Korban sempat melawan, tahunya yang satu bawa sajam. Jari kelingkingnya kalau tidak salah itu putus," tuturnya.
Korban Duel Lawan Begal
Calon siswa (casis) bintara Polri, Satrio Mukti (18), mengungkap detik-detik dia dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.
"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio saat ditemui detikcom di rumahnya di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (15/5).
Satrio mengungkapkan, awalnya, pada Sabtu (11/5), dia tengah berangkat untuk tes psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.
"Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.
Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.
"Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," ujar Satrio.
Pelaku Teridentifikasi
Polisi telah mengantongi identitas begal yang menyerang calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio (18), di Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar). Polisi saat ini tengah mengejar pelaku.
"Sudah (diketahui identitas). Iya (teridentifikasi). Mudah-mudahan kita bisa ungkap dalam waktu dua sampai tiga hari ini. Kita sudah melakukan langkah-langkah," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno kepada wartawan, Rabu (15/5).
Sutrisno mengatakan upaya penyelidikan ini dilakukan secara bersama-sama dengan Polda Metro dan Polres Jakarta Barat. Dia juga mengatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Petugas gabungan sudah bergerak dari Polda, Polres, dan Polsek. Langkah-langkah kita sudah cek CCTV, olah TKP, dan lain-lain. Yang bersangkutan calon siswa Bintara Polri mau daftar ikut tes seleksi tes psikologi. Perkembangan penyidikan nanti kalau sudah diungkap," ungkap Sutrisno.
"Sudah (dimintai keterangan) kalau korban. Kita, Pak Kapolres dateng ke korban. Yang bersangkutan korban sudah pulang tinggal pemulihan saja," imbuhnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]