"Tapi, selama ini bukan saudara Beni yang meminta. Saya tanya, kenapa diberikan untuk uang keamanan bagi pemuda setempat. Itu pasar resmi, tapi dikelola oleh pemuda setempat," tutur Panca.
Dengan kejadian ini, Panca berjanji akan melakukan tindak dan pemberantasan premanisme yang dinilai meresahkan dan merugikan pedagang kecil.
Baca Juga:
Kasus Roy Erwin Sagala: Puspha Desak Kapolda Sumut Pecat Kapolres Dairi, Diduga Berpihak!
Namun, mendapatkan perlakuan tidak etis dan terjadi pemungutan liar.
"Saya sudah sampaikan teman-teman (media), tidak ada tempat untuk premanisme di Sumatera Utara. Ini bagian dari puncak gunung es, sudah berlangsung lama. Saya bicara sama ibu Gea, tidak keberatan. Karena, pengutipan itu sudah berlangsung satu tahun," sebut Panca.
Selain itu, Panca akan berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk melakukan penataan Pasar Gambir agar lebih baik ke depan.
Baca Juga:
Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Korban Penganiayaan di Nias Selatan: Tindakan Cepat dan Peduli
Diharapkan aksi premanisme tidak terjadi kembali di Pasar Tradisional tersebut.
"Ini menjadi pelajaran, saya akan berkordinasi dengan pemerintah setempat," tutur Panca.
Jumpa pers ini juga dihadiri langsung oleh Gea didampingi suami, anaknya, dan kuasa hukumnya, serta Beni. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.