WAHANANEWS.CO, Makassar – Kasus pabrik uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Polisi memeriksa pengusaha sekaligus politisi asal Makassar inisial ASS yang menjadi saksi.
ASS memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polres Gowa untuk memberikan keterangan soal pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Kamis (26/12) malam. Sebelumnya ia mangkir pada pemanggilan pertamanya.
Baca Juga:
Saksi Kunci Kasus Uang Palsu UIN Makassar Ditetapkan Jadi Tersangka
"Iya (sudah) datang, kita sudah periksa. Jadi ASS sudah datang dan sudah dalam hal ini masih dalam pemeriksaan. Masih pendalaman ya," kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Jumat (27/12) mengutip CNN Indonesia.
Penyidik memeriksa ASS sebagai saksi kunci dalam kasus tersebut dan pemeriksaan berlangsung hingga pukul 04.00 WITA.
"Saat ini masih kita periksa sebagai saksi, nanti kita liat bagaimana perkembangan selanjutnya, apakah ada peningkatan status atau bagaimana dari hasil gelar," ungkapnya.
Baca Juga:
SBN dan Deposito Triliunan dalam Kasus Uang Palsu Makassar Diduga Palsu
Reonald menerangkan bahwa pemeriksaan terhadap ASS masih berlangsung sampai hari ini dan penyidik masih terus mendalami keterkaitan kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Makassar dengan ASS.
"Saat ini, masih pendalaman pemeriksaan. Yang bersangkutan masih ada di ruangan (penyidik) Polres Gowa, masih dalam proses pemeriksaan," pungkasnya.
Nama ASS mencuat dalam kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, setelah polisi menangkap dua orang tersangka yakni, Muhammad Syahruna (52) dan John Biliater Panjaitan (68) di Makassar.
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 17 tersangka, termasuk Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim yang memiliki peran memasukkan mesin pencetak uang palsu di perpustakaan kampus tersebut dan tiga orang masih dalam kejaran polisi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]