WahanaNews.co, Jakarta - Kemungkinan anggota Paspampres Praka RM telah beraksi menculik dan memeras pedagang obat lebih dari sekali didalami Pomdam Jaya.
Informasi itu sebelumnya beredar di media sosial, salah satunya di akun instagram @rakan_aceh.
Baca Juga:
Pleidoi Disampaikan, Tuntutan Hukuman Mati dan Dipecat dari TNI Riwandi cs Ditunda
Dalam salah satu postingan, terlihat sebuah rekaman CCTV dengan narasi Praka RM disebut pernah melakukan aksi dua bulan lalu.
Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar membenarkan pihaknya tengah mendalami informasi di video itu.
"Masih dalam pendalaman," kata Irsyad saat dihubungi, Kamis (31/8/2023) melansur CNNIndonesia.
Baca Juga:
Kapuspen TNI: Sidang Perkara Praka RM Digelar Terbuka
Sebelumnya, seorang pemuda dari Bireuen, Aceh, bernama Imam Masykur menjadi korban penculikan dan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Dalam kasus tersebut, ada tiga anggota TNI yang terlibat, yakni anggota Paspampres, Praka RM. Dua lainnya adalah Praka HS anggota dari Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda.
Selain itu, tiga warga sipil turut terlibat dalam kasus itu. Salah satunya bernama Zulhadi Satria Saputra yang merupakan merupakan kakak ipar dari Praka RM.
Ia mengatakan tindakan tiga anggota TNI menculik dan menganiaya Imam didasari motif pemerasan. Para pelaku awalnya berpura-pura sebagai anggota polisi yang hendak menangkap Imam lantaran diduga menjual obat ilegal.
"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban, karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (Tramadol dll)," kata Irsyad saat dihubungi, Senin (28/8).
Setelah ditangkap dan dibawa, ia menyebut korban pun dianiaya dan diminta uang. "Terus mungkin penganiayaan berlebihan sehingga mengakibatkan kematian," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]