WahanaNews.co, Jakarta - Perwakilan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menghadapi penolakan yang memicu keributan saat hendak membebaskan lantai 3 Kantor Kadin yang berlokasi di Menara Kadin, pada Senin (16/9/2024) malam.
Staf Khusus Ketua Umum Kadin Indonesia, Arif Rahman, yang menjadi salah satu perwakilan dalam negosiasi pembebasan lantai 3 tersebut, menjelaskan kronologi penolakan dan keributan yang dipicu oleh sekelompok orang dari Kadin ilegal.
Baca Juga:
Langgar Kesepakatan, Kubu Arsjad Tolak Kepengurusan Kadin Versi Anindya Bakrie
Arif menjelaskan bahwa lantai 3 di Menara Kadin telah lama disewa secara khusus oleh Ketua Umum Arsjad Rasjid sebagai kantor Kadin.
Dengan dasar tersebut, bersama beberapa perwakilan Kadin Indonesia, pihaknya membawa dokumen-dokumen terkait kontrak sewa kantor dan kontrak security..
“Yang hadir dari Kadin Ilegal namanya Pak Taufan, yang diketahui sebagai adik ipar Anindya Bakrie. Saat diskusi, tiba-tiba ada seorang dari pihak Pak Taufan melakukan pemukulan kepada saya,” kata Arif kepada wartawan, Selasa (17/9/2024)
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Sontak pemukulan tersebut memicu keributan sebelum akhirnya bisa mereda.
Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021–2026 Arsjad Rasjid sebelumnya menjelaskan, pihaknya sengaja menyewa kantor di lantai 3 gedung yang sama untuk Sekretariat Kadin. Kantor tersebut sudah disewa lama sebelum kisruh dari Munaslub illegal terjadi.
Sementara itu, Kantor Kadin yang berlokasi di lantai 24 dan 29 di gedung yang sama adalah warisan dari ketua umum dan pengurus sebelumnya.