WahanaNews.co, Papua Tengah - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengungkap selama lima hari sejak 19 sampai 23 Januari, terjadi baku tembak antara aparat TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Izak menyebut awalnya KKB menyerang dan menembaki aparat pada 19 Januari. Akibatnya, satu orang personel Polri meninggal dunia.
Baca Juga:
Kapolres Yalimo Pimpin Pelepasan dan Pemberangkatan Jenazah Brigpol Anumerta Iqbal Anwar Arif
Izak mengatakan KKB menyerang Pos TNI Satgas Yonif 330/TD pada 20 Januari. Saat itu, prajurit memberi tembakan balasan. Menurut Izak, dua orang anggota KKB yang dilaporkan mengalami luka tembak.
"Tidak hanya itu, KKB pun melakukan pembakaran rumah dinas Pemda Intan Jaya," kata Izak dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1/2024).
Kemudian pada 21 Januari, ia mengatakan KKB di kampung Mamba Atas kembali menyerang Pos TNI. Satu anggota KKB meninggal dunia dan satu lainnya tertembak.
Baca Juga:
Satu Orang Warga Sipil Meninggal Dunia Ditembak OTK di Kabupaten Yalimo
"KKB makin menjadi-jadi dengan membakar rumah warga," ujarnya.
Izak menjelaskan KKB kembali menyerang Pos TNI pada 22 Januari, namun gagal. Ada satu anggota KKB yang tewas tertembak.
"Demikian pula 2 KKB tertembak mati saat membakar 4 rumah warga dan menyerang Pos TNI di Mamba Atas pada 23 Januari," katanya.
Ia menyebut sejak 19 hingga 23 Januari, ada satu korban meninggal dunia dari anggota Polri, empat meninggal dunia dari KKB dan tiga lainnya tertembak.
Izak memastikan kondisi Intan Jaya saat ini sudah normal dan tidak ada kontak tembak. Ia menyebut TNI tetap siaga untuk menjaga situasi keamanan dan masyarakat.
Menurutnya, penyebab kontak tembak adalah isu yang dikembangkan oleh KKB, yakni Patung Yesus yang di dalamnya ada bom besar.
"Patung ini sudah dibangun sejak lama oleh Satgas TNI sebelumnya dan kini Satgas 330 melengkapi pembangunan ini. Semua ini dilakukan untuk membangun perdamaian, tidak mau ada kekerasan dan pertumpahan darah di Tanah Papua. Saya sesalkan ada yang menyebar isu Patung itu," katanya.
Blok Wabu pun disebut Izak sebagai isu yang diangkat oleh KKB. Menurutnya, belum ada sosialisasi dari Pemerintah tentang hal tersebut.
"Pemda menyatakan belum ada komunikasi tentang Blok Wabu. Sehingga masyarakat diajak bereaksi menolak oleh KKB," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]