WahanaNews.co, Jakarta - Seorang dosen UIN Raden Mas Said Solo tewas dibunuh kuli bangunan.
Korban yang bernama Wahyu Dian Silviani (34) ditemukan tewas di sebuah rumah di Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Jelang Pilpres 2024 Dana LPDP Disebut Diutak-atik, Ini Respons Kemenkeu
Polisi telah menangkap pelaku berinisial DF. Motif pembunuhan tersebut juga sudah terungkap.
Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kronologi Dosen UIN Solo Dibunuh Kuli Bangunan
Baca Juga:
Pendaftaran Beasiswa LPDP 2024 Dibuka Besok, Kuota hingga 10 Ribu Mahasiswa
Dilansir detikJateng, pada Senin (21/8), korban Dian menegur pelaku DF, yang tengah melakukan renovasi rumah korban di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo.
Setelah ditegur, DF mengaku sakit hati dan merencanakan pembunuhan terhadap Dian.
Selama rumahnya direnovasi, korban menumpang di rumah temannya, yang berada tepat di samping rumahnya.
Pada Rabu (23/8) malam, pelaku mendatangi rumah tersebut.
"Saya naik pagar depan, naik ke atap. Lalu di belakang itu tandon air, saya masuk dari situ," kata DF saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/08/23).
Saat menyusup masuk, pelaku memakai sarung tangan medis, menggunakan buff penutup wajah, dan membawa pisau.
"Dia (korban) sudah tidur di ruang tengah (ruang tamu)," ucapnya.
DF mengaku korban sempat terbangun dan mencoba melawan. Namun akhirnya ia membunuh korban dengan pisau yang dibawanya.
"Korban sempat melawan, sempat mau merebut pisau," ucapnya.
Setelah korban tak bernyawa, DF membersihkan tubuhnya dari bercak darah di tubuhnya. Dia juga menutup jasad korban dengan kasur lantai.
Pelaku kemudian pergi lewat pintu depan dan melompat pagar rumah untuk meninggalkan TKP.
Sesampai di rumah, DF melepas baju dan dibungkus plastik untuk dibakar di area persawahan.
Jasad Korban Ditemukan Temannya
Salah satu teman korban yang tinggal tidak jauh dari lokasi merasa curiga karena korban tidak kunjung terlihat.
Akhirnya, dia mengajak warga yang lain mengecek ke rumah yang ditinggali korban.
Mereka kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat ada yang tidak beres dengan kasur yang ada di lantai.
Saat kasur diangkat, mereka melihat terdapat jasad korban yang telah tewas.
"Kondisi korban tertutup kasur. Saya geser kasurnya, ada korban, lalu saya keluar, lapor Polsek. Bercak darah di kasur dan dinding saja, tapi sudah agak kering," kata salah satu saksi, Indriyono (47).
Motif Pelaku
DF (23), kuli bangunan yang membunuh Wahyu Dian Silviani (34), dosen UIN Solo, ditangkap. DF mengungkapkan alasannya tega membunuh Dian.
Peristiwa pembunuhan itu dilakukan DF pada Kamis (24/8). DF mengaku sempat ditegur korban soal pekerjaannya pada Senin (21/8).
"Karena kerjanya jelek. Saya ditegur Senin pagi sampai sore. Lalu saya ada kepikiran bunuh, jadi sudah direncanakan," kata DF saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).
DF mengaku tak terima ditegur korban dan merasa sakit hati. Kemudian pada Rabu (23/8), dia berencana membunuh korban.
"Korban sempat melawan, sempat merebut pisau," ucapnya.
Pembunuhan Sudah Direncanakan
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan pelaku sudah merencanakan pembunuhannya itu.
Pelaku sebenarnya ingin menghabisi nyawa korban pada Senin (21/8) malam, tetapi belum cukup memiliki keberanian.
"Ini pembunuhan berencana, karena sudah direncanakan sebelumnya," kata Sigit.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH Pidana atau Pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat 3 KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Pelaku Ambil Barang Korban
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku DF juga mengambil barang berharga milik Dian, seperti handphone, laptop, dan uang.
Awalnya pelaku mengaku tidak berniat menggondol barang milik korban.
"Terlintas saja, pengin ngambil," kata DF saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8).
Barang milik korban yang diambil pelaku berhasil diamankan polisi dan menjadi barang bukti. Selain itu, barang bukti lainnya juga diamankan seperti pisau, kasur, pakaian korban, selimut, abu bekas bakaran baju pelaku, dan motor pelaku.
Sosok Dian: Baru 3 Tahun Mengajar di UIN Solo
Wahyu Dian Silviani (34) adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Solo.
Menurut Dekan FEBI UIN Solo, Ivan Rahmawan, sehari sebelum kejadian, korban masih ke perpustakaan kampus.
Diketahui, dosen yang dikenal dengan sapaan Dian itu hendak wawancara LPDP untuk beasiswa ke luar negeri.
"Kemarin (Rabu) masih terlihat duduk di kampus, di perpustakaan FEBI karena memang senangnya di sana. Kemarin Rabu masih terlihat kolega FEBI," ucap Ivan.
"Apalagi beliau seharusnya besok wawancara LPDP ke luar negeri karena sudah lolos beasiswa dengan nilai ELT (English Language Test) tertinggi," jelasnya.
Selain itu, Wahyu Dian Silviani (34) terbilang sebagai dosen baru di UIN Solo. Ivan mengatakan dosen Ilmu Alam UIN Solo itu baru kurang lebih tiga tahun mengajar di sana.
"Beliau selama ini kan dosen baru lebih kurang tiga tahun. Tiga tahun itu termasuk baru," kata Dekan FEBI UIN Solo Ivan Rahmawan.
[Redaktur: Sandy]