WahanaNews.co | Mahasiswi kedokteran asal Pakistan, Aasma Rani meninggal setelah dikabarkan ditembak pria yang ia tolak lamarannya.
Diberitakan Independence, melansir dari Suar.ID Kamis (30/3/2023) Aasma Rani terus menerus menyebutkan nama pria itu sebelum meninggal.
Baca Juga:
Yan Christian Warinussy Berharap Kapolresta Manokwari Profesional dalam Penanganan Kasus Pencobaan Pembunuhan Terhadap Dirinya
Saat itu, Rani tiba di Kohat bersama iparnya. Di sana, ternyata ada Mujahidullah Afridi yang telah menunggunya. Mujahid langsung menembak Rani tiga kali.
Memang, Rani langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, ia meninggal keesokan harinya.
Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya. Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Baca Juga:
Warga Klaten Ditembak OTK Saat Melintas di Kampung, Polisi Lakukan Penyelidikan
Dalam video, Rani menyebutkan, Mujahidullah Afridi adalah pria yang menambak dirinya. Keluarga Rani menduga, Mujahidullah dendam pada Rani. Lantaran, ia menolak lamarannya.
Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya. Namun, keluarga Rani khawatir, polisi akan memanipulasi kasusnya. Pasalnya, Mujahid memiliki kekuatan politik di belakangnya. Mereka hanya bisa berharap, polisi bisa menegakkan keadilan.
Ketika pertama kali melaporkan kasus penembakan itu, kakak Rani, Muhammad Irfan menyebutkan dua nama kakak beradik sebagai pelaku, yaitu Mujahidullah Afridi dan Sadiq Ullah.
Mujahidullah dikabarkan melarikan diri pada malam ia melakukan penembakan. Polisi langsung melacak keberadaannya setelah ia dikabarkan melarikan diri ke Saudi Arabia. [tum/alp]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.