WahanaNews.co | Banyaknya aksi penyerangan oleh sekelompok massa yang membawa senjata tajam selama beberapa waktu terakhir membuat Polrestabes Semarang memberikan status 'Semarang Darurat Gangster'.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut dalam dua pekan terakhir sedikitnya ada tiga kasus aksi penyerangan yang melibatkan sekelompok pemuda bersenjata tajam dengan identitas geng tertentu. Salah satunya adalah tawuran antarpelajar SMK 3 dengan SMK 5.
Baca Juga:
Seorang Pengacara di Semarang Diduga jadi Korban Penganiayaan
"Dalam dua minggu ini saja, ada tiga kasus aksi penyerangan sekelompok orang yang mengatasnamakan geng tertentu. Yang mengerikan, mereka semua membawa senjata tajam dan tak segan-segan melukai korbannya," ujar Irwan usai acara Jumat Curhat di Mapolrestabes Semarang, Jumat (27/1).
Dari hasil pengungkapan, kata dia, sejumlah pelaku yang diamankan didominasi remaja dengan usia di bawah 20 tahun.
"Tentunya ini sangat memprihatinkan karena didominasi anak-anak remaja, usia di bawah 20 tahun. Motif atau pemicunya hanya soal-soal sepele, dari yang saling melotot, rebutan pacar, hingga dendam warisan," ujar Irwan.
Baca Juga:
Polrestabes Semarang Ajak Warga Serahkan Knalpot Brong untuk Kegiatan Sosial
Irwan menyebut pihaknya tak segan-segan untuk menindak tegas dan menyeret pelaku ke proses hukum bila diketahui terdapat korban luka ataupun meninggal.
"Yang ada korban luka disini, kita tetap proses hukum. Namun yang tawuran pelajar, beruntung tidak ada korban, tapi kita tetap amankan terus lakukan pembinaan. Ini tapi tidak bisa hanya dari Polisi, harus ada peran serta masyarakat," katanya.
Dari data Polrestabes Semarang, aksi penyerangan geng bersenjata tajam dimulai pada 15 Januari 2023, di mana sekelompok pemuda menyerang sebuah rumah milik warga di Kampung Cinde Semarang.