WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aroma misteri kemanusiaan kembali menyeruak di jantung Ibu Kota ketika dua kerangka manusia ditemukan dalam kondisi hangus dan tak lagi dikenali bentuknya di lantai dua Kantor Administrasi Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, pada Kamis (30/10/2025).
Lokasi temuan ini sebelumnya ikut terbakar saat gelombang demonstrasi besar akhir Agustus lalu, memunculkan tanda tanya publik apakah tragedi tersebut berkaitan dengan hilangnya dua peserta aksi yang belum ditemukan hingga kini.
Baca Juga:
Kasus Perkelahian Remaja, 1 Orang Tewas di Kemayoran Ditangani Polres Jakpus
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan pada Jumat (31/10/2025) bahwa pihaknya tengah menyelidiki temuan kerangka manusia yang ditemukan tertimbun plafon terbakar di gedung yang berdekatan dengan markas Brimob.
"Polres Metro Jakarta Pusat saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar yang sudah tidak dikenali bentuknya di Kantor administrasi Lantai 2 gedung ACC - Kwitang, Senen," ujar Susatyo.
Menurut Susatyo, laporan awal diterima dari tim teknis bangunan yang hendak mengecek struktur gedung untuk kebutuhan renovasi, hingga akhirnya menemukan sisa tubuh manusia yang diduga telah berada di lokasi sejak peristiwa kebakaran dalam aksi massa Agustus lalu.
Baca Juga:
Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Pusat Terima Audiensi Pokja PWI, Siap Kolaborasi Perkuat Kinerja
Polisi kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membawa kedua kerangka tersebut ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut serta pengambilan sampel DNA guna proses identifikasi yang lebih akurat.
"Hasil olah TKP ditemukan 2 kerangka manusia yang tertimbun plafon yang terbakar, kami masih menunggu hasil dari tim Kedokteran Forensik RS Polri, perkembangan akan kami sampaikan," kata Susatyo, menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan keterkaitan temuan itu dengan orang hilang.
Hingga kini, kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah kerangka tersebut merupakan jasad Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua pemuda yang dilaporkan hilang setelah demonstrasi akhir Agustus, meskipun keluarga keduanya disebut telah diminta menjalani tes DNA sebagai langkah pencocokan.