WAHANANEWS.CO, Majalengka - Misteri kematian MR (11) di toilet masjid Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai menemui titik terang. Fakta baru terungkap lewat kesaksian Kepala Desa Sadasari, Abdul Miskad, yang menguraikan kronologi penemuan jasad korban dan hasil pengamatan dari rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/10/2025) sore. Saat itu, seorang tukang bakso yang hendak menggunakan toilet masjid dikejutkan dengan penemuan tubuh bocah di dalam bak mandi.
Baca Juga:
Fakta Baru, Pembunuh Dina Oktaviani Tolak Transfer dan Paksa Korban Mendatanginya
“Itu ditemukan ada di bak mandi, terus ada ibu-ibu sekitar situ di kran tempat wudu, disampaikan lah ke ibu itu oleh tukang bakso,” ujar Miskad pada Minggu (19/10/2025).
Ibu yang dimaksud mengenali MR sebagai anggota keluarganya. Laporan segera disampaikan kepada imam masjid dan keluarga korban yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian.
Jenazah MR kemudian dibawa ke Puskesmas Maja menggunakan sepeda motor. Saat itu keluarga belum menaruh curiga dan mengira MR meninggal karena terpeleset di kamar mandi.
Baca Juga:
Petugas Lapas Karawang Gagalkan Penyelundupan Narkoba dengan Modus Lempar Paket
Namun, dugaan itu berubah setelah tenaga medis menemukan darah keluar dari bagian belakang kepala korban.
“Awalnya gak apa-apa, gak ada reaksi apa. Tapi pas mau dimandikan keluar darah dari belakang (dari kepala bagian belakang) di puskesmas itu,” kata Miskad.
Desas-desus soal kematian misterius MR cepat menyebar di masyarakat. Pemerintah Desa Sadasari langsung melaporkan kasus itu ke Polsek Argapura pada malam hari. “Laporan ke Polisi itu antara jam 7 dan jam 8 malam,” tambah Miskad.
Tak berhenti di situ, Miskad juga mengecek rekaman CCTV di balai desa yang terletak tepat di depan masjid, tempat penemuan jasad bocah malang itu.
Dari tayangan CCTV, terlihat MR sempat berbicara dengan seseorang sebelum masuk ke toilet. “Sekitar jam 4 itu memang ada orang ngajak ngobrol ke anak itu langsung masuk (ke toilet). Nah di sana cuma 5 menit,” ungkap Miskad.
Namun, MR tidak pernah terlihat keluar lagi dari toilet. Hanya sosok orang dewasa yang sempat bersamanya tampak meninggalkan lokasi.
“Ciri-cirinya sudah dewasa. Kalau orangnya siapa saya gak kenal,” tambahnya.
Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian membenarkan bahwa pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan intensif atas kasus ini.
Sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk pakaian korban dan rekaman CCTV, sementara otopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian MR. “Ini supaya semua peristiwanya terang benderang, penyebab kematiannya akibat apa,” jelas Willy.
Kasus kematian bocah 11 tahun di toilet masjid ini membuat warga Majalengka geger dan penuh tanda tanya. Polisi kini fokus menelusuri kemungkinan adanya unsur kekerasan di balik tewasnya MR.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]