"Datanglah
pelaku sekitar pukul 15.30 WIB, pelaku (pakai baju kemeja kotak-kotak). Satu orang lainnya
(baju merah), yang gue kira itu yang baju merah temannya, ternyata abang
tersebut yang baju merah adalah driver
aplikasi online, tidak kenal dengan
pelaku, dia hanya sebatas penumpang," tambah Fachri.
Pelaku
kemudian meminta izin kepada Fachri untuk mencoba motor.
Baca Juga:
Pemkot Jaksel Tekankan Kesadaran Bela Negara untuk Cegah Tawuran dan Narkoba
Fachri
awalnya tak mengizinkan untuk mencoba motor di luar pekarangan rumah.
"Gue
awalnya tidak ngasih dan minta untuk tes di dalam pekarangan rumah aja, tapi si
pelaku ngotot pengin coba motornya, katanya mau ngerasain power dan motornya masih enak apa enggak," ujar Fachri.
Fachri
kemudian memberikan motornya untuk dites ke jalan raya.
Baca Juga:
Pemkot Jaksel Siap Jaga Keamanan dan Ketertiban Dukung Pilkada DKI Jakarta
Ia
berani memberikan motornya untuk dites lantaran ada rekannya yang kemudian
diketahui ternyata adalah sopir taksi online.
"Si
pelaku akhirnya keluar area rumah untuk tes motor ke jalan raya. Ternyata dia
membawa motor gue dan tidak kembali lagi, terus si driver online-nya baru cerita kalau dia hanya sopir taksi online yang dipesan," kata Fachri.
Aksi
pelaku membawa kabur motor milik Fachri terekam kamera CCTV.