WahanaNew.co, Jakarta - Otopsi jenazah Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado yang tewas diduga bunuh diri di kawasan Mampang, Jakarta Selatan ditolak keluarga.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menuturkan, jenazah RAT sudah diserahkan oleh RS Polri Kramat Jati kepada pihak keluarga, untuk disemayamkan di Manado, Sulawesi Utara.
Baca Juga:
Resmob Polda Sulut Tangkap Tiga Terduga Pelaku Perdagangan Orang di Manado
"Keluarga menegaskan bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan otopsi jenazah," papar Yossi di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (28/4/2024) malam melansir Kompas.com.
Yossi mengatakan, karena keluarga menolak untuk diotopsi, dokter forensik hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah RAT.
"Jadi hanya dilakukan pemeriksaan visum et repertum atau pemeriksaan luar tanpa otopsi," ucap dia.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Integrasikan Layanan Melalui Lima Program Sentralisasi
Pihak keluarga telah menerima hasil visum pemeriksaan luar yang menyatakan bahwa terdapat luka pada bagian kepala korban.
Yossi menyebut, penjelasan dari dokter forensik terkait luka pada kepala korban itu diterima baik oleh keluarga yang melihat langsung kondisi jenazah RAT.
"Keluarga juga menerima penjelasan dokter forensik kalau memang ada luka di bagian kepala pelipis kiri, luka itulah yang terdapat pada jenazah," ujar Yossi.
Penolakan otopsi juga atas persetujuan istri serta keluarga yang berada di Manado.
"Tentu saja (persetujuan istri) perwakilan keluarga yang hadir di Jakarta telah mengonfirmasi hal tersebut ke keluarga di Manado," ucap Yossi.
Sebagai informasi, Brigadir RAT anggota Satlantas Polresta Manado mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol ke arah kepalanya di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Peluru yang ditembakkan kemudian menembus pelipis kepala bagian kanan menuju pelipis kiri. Peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu membuat bagian atas mobil Toyota Alphard berlubang.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal mengatakan, RAT bunuh diri diduga karena ada masalah pribadi. Namun, Ade enggan berspekulasi lebih jauh.
Dia masih menunggu Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan yang masih menyelidiki kasus ini.
Adapun pemilik rumah tempat RAT bunuh diri bernama Indra menyebut bahwa korban sudah tinggal di rumahnya selama sepekan.
Indra mengaku sudah lama mengenal RAT. Sebelum peristiwa terjadi, korban juga pernah singgah ke rumahnya meskipun tidak terlalu sering.
Namun pada saat kejadian, Indra mengaku sedang tak berada di rumah. Hanya ada istri serta anaknya yang berada di lokasi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]