WahanaNews.co |
Kelakuan sejumlah ABG asal Bengkulu ini benar-benar parah. Mereka mengeroyok
dua tentara yang tidak bersalah, hingga menyebabkan salahsatu di antaranya
meninggal. Usut punya usut, aksi kekerasan yang mereka lakukan itu sekedar
gaya-gayaan, demi eksistensi diri.
Baca Juga:
Sekeluarga Cabuli Anak Kandung 13 Tahun di Surabaya, Ayah: Saya Pikir Istri
Peristiwa pengeroyokan dua tentara itu terjadi pada Kamis
(30/12/2021) pukul 23.30 WIB, di Rejang Lebong, Bengkulu. Dua TNI itu yakni
Prada Yopan Setiandi dan Pratu Agus Salim yang bertugas di Yonif 144 Jaya Yudha
Curup dikeroyok. Waktu itu, dua anggota TNI yang sedang tidak berseragam itu
berteduh dari hujan.
"Waktu itu gerimis, anggota berteduh di situ di
lapangan Setia Negara itu kan ada pendopo ada balai, mereka berteduh di situ,
sekelompok pemuda tadi sedang kumpul di pojok sambil minum tuak," kata
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Puji Prayitno, Senin (4/1/2021).
AKBP Puji kemudian menjelaskan Prada Yopan menerima telepon,
suara Yopan dikeraskan karena sedang hujan. Para tersangka lalu tertawa.
Anggota TNI tersebut bertanya kenapa tertawa.
Baca Juga:
Cabuli 4 ABG, Guru Ngaji di Mojokerto Jadi Tersangka
"Terus saudara Bobi datangi, 'kenapa bang, nggak
terima?' kemudian versi dari korban, korban Yopan ditendang, habis ditendang
yang lainnya karena pengaruh miras ikut berdiri sehingga terjadi
perkelahian," ujarnya.
Polisi kemudian menetapkan 8 tersangka dalam kasus
pengeroyokan tentara ini. Berikut peran para pelaku setelah diperiksa dan
dikonfrontir:
1. RW alias R memukul dengan cara meninju bagian bahu kiri
korban dan menarik baju Pratu Agus Salim
2. R meninju korban di bagian leher dan punggung bagian
belakang Yopan Setiabudi
3. Bobi Wijaya Alias Bobi (21) menusuk dan meninju korban
Pratu Agus Salim dan Prada Yopan Setiabudi
4. Randi (20) menusuk dan memukul Pratu Agus Salim
5.RE meninju dan menendang bagian kepala dan pinggang Pratu
Agus Salim
6. A meninju Pratu Agus Salim di bagian pinggang
7. KP menendang bagian pinggang Pratu Agus Salim
8. J meninju Pratu Agus Salim.
"Dua orang saksi D dan J sebab saat kejadian dua orang
tersebut sedang keluar beli rokok," ucap AKBP Puji.
Setelah didalami polisi, terungkap sejumlah tersangka masih
seumur jagung. Empat dari delapan tersangka yang mengeroyok dua anggota TNI
tersebut adalah remaja.
"Tersangka delapan. Dari delapan pelaku, empat
anak-anak, empat dewasa," kata AKBP Puji Prayitno.
Tersangka utama dalam kasus pengeroyokan dan penusukan ini
bernama Bobi. Dia diduga menusuk kedua anggota TNI.
"Jadi pelaku utamanya Bobi, karena Bobi yang nusuk dua
korban, salah satunya meninggal," ujarnya.
Polisi kemudian mengungkap dugaan motif para remaja ini
mengeroyok dua tentara itu. Salah satunya, para pemuda itu dalam pengaruh
minuman keras (miras).
"Motif pertama adalah pertama faktor ketersinggungan,
lalu faktor minuman keras dari para pelaku, minuman keras di TKP," kata
Puji Prayitno.
Puji mengatakan kelompok tersebut juga ingin menunjukkan
eksistensi. Mereka merekrut anak di bawah umur untuk masuk geng.
Terus sebelumnya juga dua pelaku atas nama Bobi (21) dan
Randi (20) ada satu setengah tahun juga di TKP itu melakukan penusukan juga,
mereka menunjukkan eksistensinya sekalian merekrut anak-anak di bawah umur
untuk menjadi sekelompok geng," ujarnya.
Para pelaku juga disebut sering berkumpul. Mereka disebut
ingin mendapat pengakuan dari warga.
"Biasa, geng-geng remaja untuk menunjukkan eksistensi
mendapatkan pengakuan dari lawan, dari masyarakat," ucapnya.
"Untuk nama gengnya belum ada, mereka kumpul-kumpul
aja," imbuhnya.
Akibat pengeroyokan dan penusukan, Prada Yopan Setiandi
meninggal dunia dan Pratu Agus Salim luka berat. Para tersangka kini diamankan
di rutan Polda untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. [qnt]