WahanaNews.co | Potongan tubuh manusia korban mutilasi yang ditemukan di Sidoarjo telah diautopsi oleh Tim RS Pusdik Bhayangkara Porong.
Hasil sementara, pelaku pembunuhan tersebut diduga ialah orang yang sudah ahli.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Hasil Autopsi Lansia Tewas di Tangerang: Istri Luka 51 Tusuk, Suami 9 Tusuk
"[Diduga] dilakukan oleh orang yang bisa dikatakan ahli. Karena memotong pas di persendian," kata Karumkit Pusdik Bhayangkara Porong AKBP dr Eko Yunianto, Senin (12/6/23).
Pasalnya, kata dia, berdasarkan pemeriksaan jenazah yang dilakukan pihaknya, korban terpotong tepat di bagian persendiannya, yakni lengan dan pinggul.
"Pada saat pemeriksaan lengan dipotong pas di bagian persendian, di bawah terpotong tepanya di sendi pinggul," ujarnya.
Baca Juga:
Surati Kapolri, Muhammadiyah Minta Gelar Autopsi Ulang Afif Maulana
Tak hanya itu, kata Eko, mutilasi itu juga dilakukan setelah korban meninggal dunia, karena itu potongannya disebut rapi. Pelaku disebut pula menggunakan senjata tajam yang berukuran kecil.
"Potongan dugaan adalah terjadi setelah kematian, dilakukan setelah adanya pembunuhan. Sehingga potongannya rapi. Pemotongan bisa dilakukan dengan senjata tajam kecil," ucapnya.
Sementara hasil autopsi sendiri, kata Eko, korban diduga berusia antara 25-40 tahun.
"Kemudian kalau dari perawakan tidak kurus dan tidak gemuk, muka oval dan hidungnya tidak pesek. Tinggi badan sekitar 130 sentimeter bisa kira-kira sampai 170 sentimeter," katanya.
Tim autopsi juga menemukan tanda bekas kekerasan dan leher di jenazah korban. Sementara waktu kematian diduga terjadi 3-5 sebelum mayat ditemukan.
"Sementara dugaan kematian karena kekerasan di bagian leher. Waktu kematian tiga sampai lima hari sebelum penemuan," ujar dia.
Sebelumnya, jasad dalam kondisi tak utuh ditemukan terbungkus plastik di selokan pos polisi dekat flyover Trosobo, Taman, Sidoarjo, Sabtu (10/6).
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan kondisi tubuh membuat jajarannya meyakini jenazah itu merupakan korban mutilasi.
"Kami menemukan mayat tadi pagi hari mayat seorang laki-laki 21-30 tahun dalam kondisi tidak mempunyai tangan dan mempunyai kaki," kata Andaru kepada wartawan, Sabtu (10/6).
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat laki-laki itu.
Mayat dalam kondisi tak utuh itu pertama kali ditemukan pengelola warung kopi di sekitar lokasi, Warsini. Mulanya dia mengaku melihat plastik berwarna hijau itu sejak Jumat (9/6/23) sekitar pukul 06.00 WIB.
Plastik itu ia lihat saat hendak mematikan lampu di dekat pos polisi. Dia kemudian hanya menganggap kantong plastik cukup besar berwarna hijau muda itu berisikan sampah saja.
Pukul 07.00 WIB, Warsini mulai mencium bau busuk yang berasal dari plastik itu. Dia pun mengadukannya ke polisi.
Pukul 12.00 WIB, petugas polsek datang. Plastik itu pun diangkat dan dibuka, keluar usus dan selanjutnya terlihat potongan jasad.
Mayat yang diduga korban mutilasi itu telah dibawa ambulans menuju RS Pusdik Bhayangkara Porong untuk dilakukan autopsi dan identifikasi.[sdy]