WahanaNews.co | Demo 11 April 2022 di depan DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, berakhir kericuhan, dan melebar hingga ke kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Sekelompok massa membakar bangunan Pos Polisi (Pospol) Pejompongan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca Juga:
Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polisi Sulit Tangkap Terduga Pelaku
Peristiwa tersebut sempat terekam video amatir warga. Dalam video yang beredar, terlihat api membakar bangunan Pospol Pejompongan.
"Lagi bakar-bakaran di kolong Pejompongan," kata perekam video.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan membenarkan adanya pembakaran Pospol Pejompongan pada Senin (11/4/) malam itu.
Baca Juga:
Polisi: Penyebab Kecelakaan Bus di Subang, Tidak Ada Jejak Rem Ditemukan
"Saya baru keluar dari DPR/MPR. Ini masih di jalan belum sampai. Tapi tadi udah dapat laporannya dibakar," ujar Zulpan saat dihubungi detikcom, Senin (11/4/2022).
Siapa pelaku pembakaran Pospol Pejompongan ini, hingga kini masih menjadi misteri. Polisi saat ini tengah menyelidiki pelaku pembakaran Pospol Pejompongan tersebut.
"Masih kita selidiki," imbuh Zulpan.
Pantauan di lokasi, Senin (11/4) pukul 20.22 WIB, sudah tak terlihat kobaran api. Kini Pospol Pejompongan telah dipasangi garis kepolisian.
Terlihat juga pelang pospol terlihat roboh. Bahkan tiang plang tersebut juga penyok.
Tak terlihat petugas pemadam kebakaran di lokasi. Namun masih tercium asap bekas kebakaran di lokasi ini.
Detik-detik Pospol Pejompongan Dibakar
Salah satu warga bernama Haedar (23) menceritakan pembakaran Pospol Pejompongan terjadi seusai bentrok polisi dengan massa demo di DPR RI, Senin (11/4).
"Jadi kronologinya awalnya ada bentrokan antar polisi sama entah para demonstran atau apa, pokoknya mereka bentrokan ada tembakan gas air mata. Beberapa massa aksi juga ngebales pakai kembang api," ujar Haedar kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Setelah massa dipukul mundur ke arah Pejompongan, beberapa rombongan kembali ke pospol Pejompongan. Mereka lalu menyerang pospol Pejompongan dan merusak plang presisi kepolisian.
"Saya lihat pake bambu terus dilempar batu juga, pada akhirnya bareng-bareng mereka robohin plang presisi," katanya.
Dia mengatakan rombongan orang tak dikenal itu terdiri lebih dari lima orang. Awalnya hanya sekitar dua orang yang melakukan perusakan dan pembakaran namun yang lain turut terprovokasi.
"Awalnya (pembakaran pospol) pokoknya mereka nyalain api atau entah mereka bakar sesuatu di dalam pakai minyak tanah juga kayaknya terus ya udah jadi gede," ujar Haedar.
Haedar mengatakan, para pelaku sempat mengambil kursi dari dalam dan membakarnya di luar. Setelah itu pelaku berfoto-foto di lokasi.
"(Setelah melakukan pembakaran) mereka foto-foto malah di sini. Sebenernya, selain bakar pospol ini, mereka juga bakar kursi di dalem, terus kursi itu dikeluarin makanya dia sempet lenggang juga tadi posisi jalanan," sambungnya.
Selain itu, dia membeberkan saat terjadinya pembakaran tak ada satu pun polisi di lokasi.
"Jadi mereka baru balik ke sini. Kalau lenggang ya lenggang, mobil-mobil juga pada ketahan karena ketahan bangku (yang kebakar) ya," ucapnya.
Polisi melakukan olah TKP pembakaran pospol Pejompongan, Jakarta Pusat. Tim Inafis Polda Metro Jaya mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi tersebut.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (11/4/2022), sekitar pukul 20.25 WIB, mobil Inafis Polda Metro Jaya tiba di pospol Pejompongan. Terlihat tiga orang petugas kepolisian keluar dari mobil tersebut.
Ketiganya mengenakan pakaian berwarna hitam. Salah satu di antara mereka juga terlihat membawa kamera digital.
Petugas mulai memasuki area pospol Pejompongan untuk menyisir lokasi. Mereka juga terlihat masuk ke belakang bangunan pospol Pejompongan untuk mengecek apa ada dugaan barang yang menyulut api atau tidak.
Para petugas melakukan olah TKP selama kurang-lebih satu jam. Mereka baru keluar dari lokasi sekira pukul 21.20 WIB.
Setelah keluar dari lokasi, dua petugas Inafis terlihat membawa dua kantong plastik bening besar. Namun belum diketahui isi dari kantong tersebut.
"Nanti konfirmasi ke Kasat atau Kapolres ya. Kita nggak boleh ungkap ya," ujar salah satu petugas Inafis dari dalam mobilnya, Senin (11/4). [qnt]