WahanaNews.co | Kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu masih dalam penyelidikan polisi.
Sudah hampir 2 bulan misteri pembunuhan ibu dan anak itu belum juga terungkap sejak jasad kedua korban ditemukan pada 18 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga:
Usut Kasus Pembunuhan di Subang, Yosef Diperiksa Lagi
Hingga Jumat (8/10/2021), polisi masih belum mengungkap sosok yang menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.
Meski sudah mengantongi sejumlah bukti, namun polisi masih menganalisa sejumlah temuan baru dengan keterangan saksi yang didapat.
Meski begitu, Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Bareskim Polri masih bekerja agar kasus tersebut terungkap.
Baca Juga:
Polda Jabar Ambil Alih Kasus Pembunuhan Ibu Anak di Subang
Seperti diketahui, polisi sudah dua kali melakukan olah TKP di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Tak hanya itu, polisi juga melakukan pemeriksaan CCTV hingga kembali melakukan otopsi jasad Tuti dan Amalia pada Sabtu (2/10/2021) lalu.
Di sisi lain, Yosef mengaku kelelahan lantaran bolak-balik dipanggil polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Bahkan, rencananya, Yosef akan dipanggil lagi terkait rekening bank atas nama anaknya, Amalia Mustika Ratu.
"Pak Yosef juga sudah ada pemanggilan terkait untuk urusan perbankan pembukaan rekening dari Almarhumah Amalia," kata Fajar Sidik, selaku tim kuasa hukum dari Yosef, di Subang, Jumat (8/10/2021).
Menurut Fajar, untuk persyaratan dalam hal pembukaan rekening sudah dipenuhi, hanya saja tinggal menunggu pemanggilan dari pihak penyidik.
"Itu persyaratannya sudah kami siapkan, seperti keterangan ahli waris, KTP, KK. Jadi kami tinggal menunggu instruksi dari penyidik kapan akan dilakukannya pembukaan rekening tersebut," katanya.
Dia menyebut, secara kejiwaan, Yosef kelelahan terus diperiksa polisi.
Belum lagi, Yosef juga lelah dengan tudingan miring di media sosial terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut.
"Kalo secara psikologis, klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan, otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar, saat ditemui di kantornya, Kamis (7/10/2021).
Bukan hanya itu, menurut Fajar, alasan kelelahan lain seperti dari lingkungan maupun dari media sosial yang dinilai memojokan kliennya sebagai pelaku dari perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
"Apalagi ditambah dari lingkungan, dari opini-opini yang berkembang, seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.
Kendati demikian, pihak kuasa hukum menyebutkan bahwa Yosef sendiri akan terus tegar sampai dengan pihak kepolisian berhasil mengungkap siapa dalang dari perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.
"Tapi beliau, Pak Yosef, Insyaallah akan kuat untuk proses pengungkapan misteri dari pembunuhan ini," tambah Fajar.
Istri Muda Mengaku Tersudut
Mimin, istri muda Yosef, saat ini mengaku tersudut pasca-Tuti dan Amalia tewas mengenaskan.
Terlebih, hingga saat ini pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia belum juga terungkap.
"Ya serba salah, ditanggapi salah, tidak ditanggapi salah. Tapi sedikit demi sedikit mereka akan ngerti, jangan sampai menuduh sebelum ada bukti sama sekali," kata dia.
Mimin menyebut, dirinya tak terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Saya bersumpah tidak pernah menyuruh (orang) atau merencanakan (perampasan nyawa). Saya tidak tahu menahu," kata Mimin, dalam tayangan YouTube Yuherda.
Karenanya, dia berharap agar kasus ini segera terungkap dan selesai.
"Sehingga tidak ada saling fitnah yang bikin perasaan keluarga saya seperti dikejar-kejar, padahal kami tidak tahu menahu, sama sekali tidak tahu, apalagi menyuruh atau melakukan, sama sekali tidak," katanya.
Kakak Tuti Diperiksa Polisi
Tiga orang keluarga korban pembunuhan Tuti dan Amalia dipanggil polisi, Rabu (6/10/2021).
Diminta keterangan, tiga orang keluarga korban pembunuhan itu diperiksa polisi selama 6 jam.
Tiga orang tersebut adalah kakak almarhumah Tuti, yakni Yeti Mulyati (60), Ida (58), dan Lilis Sulastri (56).
Berbeda dari biasanya, ketiga orang tersebut diperiksa bukan di ruangan Satreskrim.
Ketiga kakak almarhumah Tuti diperiksa di ruangan Kapolres Subang.
Dengan diantar anggota Polsek Jalancagak, Subang, tiga kakak korban pembunuhan ibu dan anak itu, yakni Yeti, Ida, Lilis serta suami, datang memenuhi pemeriksaan di Polres Subang pukul 17.00 WIB.
Kepada awak media, Yeti sempat buka suara perihal kedatangannya ke Polres Subang.
“Ada pemeriksaan biasa, itu aja,” kata Yeti Mulyati, kakak korban pembunuhan, Kamis (7/10/2021).
Namun, setengah jam kemudian, mereka bertiga sempat keluar.
Menurut Lilis, mereka belum diperiksa dan dipanggil ke ruang Kapolres.
“Belum, belum diperiksa, ini mau ke ruangan Kapolres,” kata Lilis.
Sebelum diperiksa, Lilis sempat mengatakan terkait kasus Subang.
Hal itu ia ucapkan saat menuju ruangan Kapolres Subang.
Lilis berharap pelaku cepat tertangkap sehingga kasus kematian adik dan keponakannya itu selesai.
"Semoga cepet selesai, cepet terungkap, doakan saja," ucap Lilis.
Keterangan Terbaru dari Polisi
Terus melakukan penyelidikan, polisi yakin segera mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak itu.
Keyakinan ini diungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Keyakinan itu muncul lantaran polisi telah menemukan petunjuk-petunjuk yang menguatkan dugaan-dugaan selama ini.
Hanya saja, menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, petunjuk atau temuan-temuan itu harus lebih dulu disesuaikan atau dicocokkan.
Seperti diketahui, hingga hari ke-50, polisi telah memeriksa sejumlah saksi hingga berulang kali, mendatangi TKP berulang kali, dan terakhir melakukan autopsi ulang terhadap jasad korban.
Autopsi ulang dilakukan akhir pekan lalu, Sabtu (2/10/2021).
Menurut Kombes Pol Erdi A Chaniago, pihaknya tak ingin berandai-andai dalam menungkap pelaku kasus Subang.
"Ya, belumlah (ada tersangka). Jadi, sekarang kami fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi wartawan, Rabu (5/10/2021).
Sebelumnya, polisi telah melakukan outopsi kedua untuk mencari petunjuk baru terkait perampasan nyawa terhadap Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau yang akrab disapa Amel.
"Dia dibunuh, apakah melakukan perlawanan, kemudian untuk menentukan waktu kematiannya, karena ini kami cari kesesuaian kembali. Sehingga setelah melihat hasil autopsi tersebut, di antaranya juga mengenai alat yang digunakan, apakah tumpul atau tajam," katanya.
Dari hasil autopsi kedua itu, kata dia, akan dievaluasi oleh tim penyidik yang dicocokkan dengan petunjuk terbaru yang sudah dimiliki.
"Kalau memang ada kesesuaian, Insya Allah dalam waktu dekat kami temukan tersangkanya," ucapnya.
Sementara terkait hasil autopsinya sendiri, Erdi mengaku belum dapat menyampaikan kepada publik.
"Ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," katanya. [qnt]