WAHANANEWS.CO, Tangerang - Dua anggota LSM Gerhana tega menganiaya dua satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Kejadian ini dipicu oleh permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) yang tidak dipenuhi oleh pihak sekolah.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X @Heraloebss, tampak dua pelaku awalnya terlibat cekcok dengan dua satpam di depan gerbang sekolah.
Baca Juga:
Meresahkan, Satpol PP Tangerang Tindak Tegas Penjualan Miras di Depot Jamu
Perdebatan semakin memanas hingga akhirnya berujung pada tindakan kekerasan.
Salah satu pelaku melayangkan pukulan ke arah korban, sementara pelaku lainnya secara brutal menusuk salah satu satpam dengan sebilah pisau.
Aksi penusukan dilakukan berulang kali hingga korban terkapar tak berdaya.
Baca Juga:
Sidak MinyaKita, Disperindagkop UKM Kota Tangerang Temukan Kecurangan
Setelah melakukan aksinya, kedua pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor. Rekaman insiden ini pun menjadi viral dan menuai kecaman dari warganet yang geram dengan tindakan keji tersebut.
Akibat serangan itu, seorang satpam mengalami luka tusuk di bagian belakang kepala, sementara satu satpam lainnya mengalami luka memar di bagian hidung akibat pukulan keras.
Keduanya segera dilarikan ke RSUD Balaraja untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolres Kota Tangerang, Komisaris Besar Baktiar Joko Mujiono, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mengidentifikasi kedua pelaku dan sedang melakukan pengejaran.
"Identitas pelaku sudah diketahui, saat ini kami sedang melakukan pengejaran intensif," ujarnya kepada awak media pada Selasa (18/3/2025).
Aparat kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan segala informasi yang dapat membantu proses penangkapan pelaku.
Sementara itu, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Peristiwa ini menambah daftar panjang aksi premanisme yang mengancam keamanan lingkungan pendidikan.
Warga sekitar berharap agar aparat penegak hukum segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman setimpal atas tindakan brutal mereka.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]