WahanaNews.co | Sejak awal Ramadan, Polda Metro Jaya mencatat ada delapan aksi tawuran yang terjadi. Aksi ini berawal dari aksi kumpul-kumpul saat menunggu jam buka puasa ataupun sahur.
"Diawali adanya potensi, ngabuburit atau menunggu buka puasa, menunggu sahur, ketika jalan keliling berpotensi ketemu dan berkonflik sehingga terjadinya tawuran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (27/3) dikutip dari CNNIndonesia.
Baca Juga:
Polisi Tegaskan Pelajar Terlibat Tawuran Terancam Hukuman Pidana Hingga 15 Tahun
Pada Rabu (22/3) sekitar pukul 23.00 WIB terjadi aksi tawuran di Jalan Husein Sastra Negara, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Dalam peristiwa itu sembilan remaja ditangkap dengan barang bukti sarung yang sudah dimodifikasi untuk dipakai dalam aksi tawuran tersebut.
Kemudian, pada Kamis (23/3) sekitar pukul 02.00 WB aksi tawuran terjadi di Pasar Gili, Jatipulo, Jakarta Barat. Dalam aksi tawuran ini, satu orang berinisial MJ (29) tewas diduga karena terkena sabetan senjata tajam.
Masih di hari yang sama, aksi tawuran juga terjadi di kawasan Ciledug, Tangerang Kota. Dalam peristiwa ini, polisi berhasil menangkap sembilan remaja dengan tiga senjata tajam disita.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Timur dan DPRD DKI Sinergi Atasi Persoalan Stunting, Tawuran, dan Pengangguran
Lalu, pada Jumat (24/3), aksi tawuran atau perang sarung terjadi di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Total ada 15 orang remaja yang diamankan oleh kepolisian buntut peristiwa ini.
Di hari yang sama, aksi tawuran juga terjadi di wilayah Makassar, Jakarta Timur sekitar pukul 20.10 WIB atau saat ibadah salat tarawih. Dalam peristiwa ini dua kelompok remaja terlibat saling serang dan terekam kamera CCTV hingga viral di media sosial.
Masih di hari yang sama, polisi menangkap tiga pelajar yang diduga hendak melakukan aksi tawuran di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Dari ketiga pelajar ini polisi turut menyita senjata tajam.