WahanaNews.co | Untuk mengidentifikasi temuan mayat yang diduga korban Mbah Slamet alias Slamet Tohari, seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara, Biddokes Polda Jawa Tengah mengirimkan tim DVI.
Tim melakukan uji forensik dan mengambil sampel untuk dites DNA di laboratorium.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Lakukam Sidang Etik ke Oknum Polisi Pembunuh Ibu Kandung
Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, hingga saat ini tim Biddokes Polda Jateng sudah melakukan proses identifikasi terhadap 9 mayat yang ditemukan di ladang, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
"Biddokkes sudah ke sana dan saat ini ada 9 mayat yang sedang dilakukan proses identifikasi. Belum ketahuan. Makanya dari tim ante mortem juga di sana. Pemeriksaan dilakukan di sana dan kita baru identifikasi, termasuk nanti mengumpulkan laporan- laporan polisi terkait warga yang kehilangan warganya," jelas Kabidhumas di Mapolda Jateng, Selasa (4/4) melansir dari VIVA.
Pihaknya meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera melapor untuk membantu penyelidikan kasus ini.
Baca Juga:
Polisi Usut Kasus Mahasiswi UTM di Bangkalan Tewas Dibakar, Pacar Jadi Tersangka
"Kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa datang ke Polres Banjarnegara, nanti bisa diambil sampel DNA-nya untuk dicocokkan dengan DNA mayat yang ditemukan," imbaunya.
Seperti diberitakan, kasus menggegerkan terjadi di Banjarnegara Jawa Tengah. Polres setempat mengungkap dugaan kasus pembunuhan berantai.
Adalah ST alias Mbah Slamet yang kini diamankan polisi terkait penipuan bermodus penggandaan uang. Dalam aksinya, ST tega menghabisi korbannya.
Kasus tersebut terungkap saat ada laporan masuk ke Polres Banjarnegara terkait adanya orang hilang. Hasil keterangan pelapor, polisi lmelakukan penyelidikan dan mengarah pada seseorang bernama ST.
Dari pengakuan ST tersebut kemudian polisi melakukan penggalian sebuah ladang dan ditemukan 10 mayat yang dikubur di lokasi tersebut. Beberapa mayat sudah dalam kondisi tulang belulang.
Slamet Tohari mengaku melakukan perbuatan tersebut karena jengkel ditagih para korban, terkait modusnya sebagai dukun penggandaan uang.
Dalam penanganan polisi tersebut ditemukan 11 jenazah di kebun ladang milik dukun Mbah Slamet. [tum/viva]