“Joy bukan hanya anak pintar, tapi pekerja keras. Kami sangat kehilangan,” ujar salah satu rekannya sesama alumni UNM.
Sayangnya, Joy bukan korban pertama. Dalam tujuh bulan terakhir, belasan warga sipil dari luar Papua meregang nyawa di tangan KKB.
Baca Juga:
Viral Remaja Putri di Sumedang Jadi Korban Kekerasan Pacar
Mulai dari tukang kayu, guru kontrak, hingga pendulang emas tewas dalam rangkaian serangan brutal, mayoritas tanpa ampun.
Sosiolog konflik dari UGM, Dr. Halim Sulaiman, menilai kekerasan terhadap warga pendatang telah melewati batas nalar.
“Pembantaian seperti ini bukan hanya bentuk teror, tapi menunjukkan kebuntuan komunikasi dan hilangnya kontrol sosial di sejumlah distrik rawan,” katanya.
Baca Juga:
Kemen PPPA Minta Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Harus Bersuara
Polisi kini terus memburu pelaku. Kombes Pol Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Damai Cartenz, meminta warga tetap tenang dan tidak mudah termakan hoaks.
“Kami minta masyarakat mendukung penyelidikan dengan melaporkan informasi sekecil apa pun,” ujarnya.
Sementara itu, jejak darah terus membekas. Joy hanyalah satu dari sekian anak bangsa yang gugur di tanah yang seharusnya menjadi rumah bagi semua.