WahanaNews.co, Mamasa - Seorang pria inisial YJ, tega membunuh kedua orang tua kandungnya bernama Leppang Assa (70) dan Bue (66) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Pria 38 tahun itu membunuh bapak dan ibunya dengan cara menikam pakai badik. Tak sampai disitu, pria YJ juga sempat menyerang dokter dan warga setempat saat akan diamankan.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Mamasa
Menurut informasi, pria YJ diduga kuat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Sebab, usai membunuh dia mengamuk bahkan menyerang petugas kepolisian saat akan diamankan.
Kasat Reskrim Polres Mamasa, AKP Eru Reski mengatakan pihaknya telah menembak mati pria YJ lantaran terus melakukan perlawanan saat akan diamankan.
Tembakan peringatan yang diberikan sebanyak tiga kali tak diperdulikan, dan membuat anggota kepolisian setempat merasa terancam.
Baca Juga:
Rencana Budi Daya Ikan Air Tawar di Pegunungan Sulbar, Meningkatkan Pendapatan Mamasa
"Awalnya dilakukan negosiasi dengan meminta kepada pelaku menyerahkan sajamnya, tapi tidak dipedulikan. Kemudian, pelaku mengamuk dengan menyerang warga menggunakan parang yang dibawa. Selanjutnya, diberi tembakan sebanyak tiga kali tapi tak juga dihiraukan. Karena petugas terancam, akhirnya diberi tembakan ke arah tulang rusuk pelaku dan langsung tumbang," kata AKP Eru kepada wartawan Rabu, (3/4/2024).
Dia menjelaskan, bahwa kronologi kejadian itu bermula saat ibu kandung pelaku sedang memasak di dapur.
Kemudian, pelaku tiba-tiba menusuk ibunya dari belakang hingga berteriak dan tewas. Selanjutnya, sang ayah kandung masuk ke rumah dengan maksud menolong sang istri malah ditikam juga oleh pelaku.
"Pelaku menusuk ibunya saat sedang masak di dapur. Kemudian sang ayah yang mau menolong istrinya, juga ditusuk pakai badik oleh pelaku yang tak lain adalah anak kandung dari para korban," ungkapnya.
Setelah membunuh, kata Eru, pelaku sempat melarikan diri ke hutan belakang rumahnya di Desa Tanete Batu, Kecamatan Messawa, Rabu pagi, 3 April 2024.
Pihak Kepolisian Sektor Sumarorong berjumlah 10 orang dipimpin langsung Kapolsek Sumarorong Iptu Reynhard, langsung mengejar pelaku dan tiba di TKP. Setibanya polisi di TKP, kata dia, pelaku YJ sempat diminta menyerahkan diri.
Namun, tetap melawan hingga menyerang warga dan dokter. Akibatnya, dua warga masing-masing bernama Tato dan petugas medis dari Puskesmas Messawa bernama dr Arme Amelia Eka Putri terkena luka sabetan parang.
"Setelah anggota Polsek Sumarorong tiba di lokasi, seketika pelaku mengamuk dan membabi buta serta menyerang masyarakat yang berada di sekitaran TKP. Dua korban terkena sabetan parang seorang warga dan satu dokter," katanya.
Karena terus melawan, lanjut AKP Eru, pelaku akhirnya dilumpuhkan dengan diberi tembakan sebanyak dua kali ke tubuhnya. Pelaku YJ kemudian tewas di tempat setelah dua peluru yang ditembakkan polisi bersarang di tubuhnya.
"Untuk mengantisipasi adanya lagi korban, petugas mencoba melumpuhkan sebanyak dua tembakan. Pelaku YJ kemudian tumbang dan meninggal dunia di TKP," ungkapnya.
Hingga kini, Tim Identifikasi Polres Mamasa telah melakukan olah TKP. Kemudian, pihak keluarga diminta membuat surat pernyataan penyerahan jenazah pelaku kepada pihak Polres Mamasa.
[Redaktur: Alpredo Gultom]