WAHANANEWS.CO, Tangerang - Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) telah menahan seorang prajurit yang diduga terlibat dalam kasus penembakan terhadap pemilik rental mobil Makmur Jaya, Ilyas Abdurrahman atau IA (59), di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, pada Kamis (2/1/2025).
"Pelaku telah diamankan di Puspomal," kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, saat dikonfirmasi pada Jumat (3/1/2025).
Baca Juga:
Komandan Puspomal Sebut 3 Prajurit TNI AL Penembakan Bos Rental Sudah Tersangka
Sebelumnya, pelaku penembakan mengklaim dirinya sebagai anggota TNI Angkatan Udara (AU) ketika dikejar oleh korban di wilayah Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pusat Polisi Militer (Pom) TNI kemudian memulai penyelidikan terkait dugaan keterlibatan prajurit dalam insiden tersebut.
Namun, hingga kini, Yusri belum mengungkapkan identitas pelaku.
Baca Juga:
Fakta Baru Kasus Penembakan Bos Rental, Oknum TNI Mengklaim Sempat Dikeroyok
Kejadian bermula saat IA mencoba menghentikan pelaku yang diduga hendak melarikan mobil rental.
Dugaan ini muncul setelah pelaku melepas perangkat GPS pada mobil tersebut.
Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin, bersama rekan-rekannya mengejar pelaku hingga ke wilayah Saketi berdasarkan sinyal GPS.
"Kami melihat mobil Honda Brio milik saya melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan," ujar Agam.
Dalam pengejaran, mereka berupaya menghentikan kendaraan pelaku, namun salah satu dari pelaku mengaku sebagai anggota TNI sambil mengacungkan senjata api.
"Dia bilang, 'siapa lo, saya anggota TNI **, awas lo,' sambil menodong senjata," kata Agam.
Di tengah situasi itu, sebuah mobil hitam mundur dan menabrak kendaraan korban, sehingga kedua pelaku kabur menggunakan dua mobil ke arah Labuan, lalu menuju Carita, Anyer, dan Cilegon.
Agam mengaku sempat meminta bantuan ke Polsek Cinangka, tetapi permintaan itu ditolak.
Ia pun terus mengejar pelaku bersama rekan-rekannya sesama pemilik rental hingga akhirnya mobil pelaku terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja. Di tempat inilah peristiwa penembakan terjadi.
Sebelum insiden penembakan, IA bersama rekan-rekan sesama pemilik rental berhasil menangkap pelaku, namun salah satu pelaku lain yang berada di mobil Sigra ternyata membawa senjata api.
"Tangannya sudah kami pegang supaya dia tidak bergerak, tetapi kawannya yang di mobil Sigra malah mengeluarkan senjata," jelas Agam.
Puspomal memastikan akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh untuk mengungkap fakta-fakta di balik kejadian tersebut.
Kronologi Kejadian
Agam Muhammad Nasrudin, putra korban, menjelaskan bahwa pelaku yang menyewa mobil sejak 31 Desember 2024 telah melepas dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di mobil tersebut.
"Kronologinya, Ajat menyewa Honda Brio selama tiga hari, dari 31 Desember hingga 2 Januari. Pada hari pertama (1 Januari 2025), kami memeriksa GPS dan mendapati dua perangkat sudah dilepas di wilayah Pandeglang, sehingga hanya tersisa satu GPS," ujar Agam pada Jumat (3/1/2025).
Setelah melacak lokasi mobil melalui GPS terakhir, Agam bersama Ilyas dan timnya melakukan pengejaran.
Saat mereka mencoba menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.
Situasi semakin memburuk ketika sebuah Daihatsu Sigra hitam, yang diduga rekan pelaku, menabrak kendaraan tim Makmur Jaya.
Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara tim korban melanjutkan pengejaran hingga ke wilayah Anyer.
"Kami mendatangi Polsek terdekat untuk meminta pendampingan karena pelaku membawa senjata api. Namun, Polsek menolak setelah berkonsultasi dengan Kapolsek," kata Agam.
Pengejaran berakhir di rest area Balaraja, di mana mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama timnya mencoba menghadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi baku tembak.
"Ada sekitar empat hingga lima tembakan. Saya langsung mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya melihat ayah saya sudah terkena tembakan," ungkap Agam.
Ilyas mengalami luka tembak di bagian dada dan tangan. Meskipun sempat dibawa ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Insiden ini juga menyebabkan salah satu anggota tim rental mengalami luka tembak serius.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap identitas pelaku dan motif kejahatan ini.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]