WahanaNews.co | Lima tahanan kasus narkotika kabur
dari sel tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara
(Sumut) pada Minggu (16/5/2021) dini hari.
Sebelum
kabur, para tahanan tersebut sempat menganiaya dan menyiram petugas dengan air
cabai.
Baca Juga:
Enam Bulan Berlalu, Keberadaan 6 Tahanan Kabur di BNNP Sumut Masih Misteri
Kepala
Bidang Pemberantasan BNNP Sumut, Sempana Sitepu, mengungkapkan, kaburnya para
tahanan tersebut bermula saat mereka berpura-pura meminta air minum kepada
petugas yang sedang piket jaga, pada Minggu (16/5/2021)
dini hari,
sekitar pukul 00.29 WIB.
"Itu
ada tahanan yang berteriak minta minum. Ya memang, kita kalau di dalam itu
habis air minum, kan dikasih dengan air minum galon," kata Sempana, saat
dihubungi wartawan.
Saat
itu, hanya ada dua petugas yang berjaga di sel tananan yang terletak di lantai
satu markas BNNP Sumut, Jalan Balai Pom, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga:
Kasus Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Polisi Tangkap Perempuan Penyelundup Gergaji
Mendengar
tahanan meminta minum, satu petugas masuk ke ruang tahanan.
Saat
petugas membuka pintu sel, para tahanan langsung mendobrak pintu.
Mereka
lantas mengeroyok dan menganiaya petugas serta meyiramnnya dengan air cabai.
"Sempat
dianiaya, dan disiram (air) cabai," ungkap Sempana.
Ia
menduga, aksi kabur itu sudah direncanakan.
Apalagi, mereka
sampai meracik air cabai dalam botol air mineral untuk disiram ke petugas.
Kemungkinan
besar, cabai diperoleh mereka dari sisa-sisa makan yang dijatah untuk para
tahanan.
"Anggota
kita gelagapan, kan. Terus dikeroyok
sama mereka itu, ada lima orang. Terus kabur," katanya.
Kelima
tahanan itu adalah Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi, Zulfikar,
Muhammad Junaidi, Irwanda, dan Marzuki Ahmad.
Mereka
berasal dari sejumlah daerah, seperti Kabupaten Batubara, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten
Bireun, dan Kota Batam.
Beberapa
dari mereka sudah divonis, sementara yang lainnya masih menunggu proses
persidangan.
Dalam
sel di Blok B Kamar 01 tersebut sedianya ada delapan tahanan.
Enam
orang berupaya kabur, namun salah satu tahanan, bernama Salim Saragih,
berhasil ditangkap kembali tak jauh dari Kantor BNN Sumut.
Lima
tahanan berhasil kabur, sementara sisanya tak berhasil karena pintu sel
langsung ditutup petugas dengan sigap.
Sampai
saat ini, pihak BNNP Sumut masih melakukan pengejaran terhadap para tahanan
yang kabur.
BNNP
Sumut berkoordinasi dengan Polda Sumut, termasuk BNN tingkat kota dan
polsek-polsek yang berdekatan dengan rumah para tahanan untuk membantu operasi
pengejaran.
"Juga
dengan pihak keluarga untuk menyerahkan diri. Di samping kita melakukan
pencarian terus. Minta tolong dengan aparat yang dekat dengan tempat tinggal
dia, BNNK, Polsek di Aceh. Dan juga di Medan minta bantuan dari Direktorat
Narkoba Polda Sumut. Mohon doanya," tutur Sempana. [qnt]