WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua RT Pasar Kemis, Tangerang, Sitohang memberi kesaksian soal pelaku yang memutilasi buron kasus penipuan Jefry Rarun.
Laki-laki berusia 54 tahun itu tewas dimutilasi di Vila Regency 2 Pasar Kemis, Tangerang. Pelaku yang juga sepupu korban, Marcelino Rarun, sempat menolak membuka freezer yang ternyata berisi mayat Jefry.
Baca Juga:
Diduga Alami Depresi, Kakak Beradik di Kediri Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
Sitohang mengatakan petugas dari Polres Metro Jakarta Utara mencurigai freezer yang digembok rantai. Ketika itu, petugas mencari Jefry.
"Jadi awalnya yang dilacak si Jefry-nya bukan si Marcel. Pertama, enggak ketemu," kata Sitohang saat ditemui di lokasi, Sabtu (22/3), dikutip Detik.
Ketua RT itu lalu menirukan pernyataan polisi yang bertemu dengannya. Namun, dia menegaskan petugas begitu curiga dengan freezer yang digembok.
Baca Juga:
Tersangka Pelaku Pembunuh Wanita Dalam Lemari di Jambi Ditangkap Polisi
"Pak RT ini enggak ada, tapi saya masih curiga sama freezer itu, katanya gitu sama saya, karena digembok," ujar Sitohang menirukan ucapan polisi.
Saat itu, Sitohang menyarankan polisi memanggil yang bersangkutan untuk membuka freezer, dalam hal ini Marcelino.
Polisi lalu berusaha memanggil Marcelino. Mereka kemudian bertanya apa isi freezer tersebut.
Marcelino hanya menjawab isi freezer itu daging babi. Polisi lalu bernegosiasi dengan dia agar mau membuka lemari pendingin itu.
Polisi juga berjanji mengganti gembok freezer sebesar Rp250 ribu jika dalam proses pembukaan rusak.
Marcelino akhirnya sepakat. Polisi kemudian bergegas membongkar freezer dan meminta Sitohang menjadi saksi.
Saat itu, menurut Ketua RT, Marcelino gelisah dan gelagapan.
"Sudah gelagapan setelah dia diomongin begitu, pas lagi saya buka. Saya videoin begini, pas dibuka saya lihat, polisinya bilang 'Pak tolong jangan pegang, itu mayat,' katanya. 'Tangkap (Marcel)'," ucap Sitohang.
Jefry menjadi buron polisi Jakarta Utara sejak 2023.
Menurut pengakuan Marcelino, Jefry dibunuh dan dimutilasi pada Desember 2023. Dia lalu menyimpan jasad itu di freezer hingga membeku.
[Redaktur: Alpredo Gultom]