WahanaNews.co | Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menganiaya dan menembak 10 orang di Kabupaten Nduga, Papua.
Korban bukan hanya pendeta, tapi juga seorang Ustaz yang sering berdakwah di Nduga.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Ustaz yang menjadi korban adalah Ustaz Daeng Marannu.
Dia merupakan seorang dai yang biasa berdakwah di Masjid Kenyam, Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.
Dari keterangan Polda Papua, Ustaz Daeng Marannu terakhir melakukan dakwah saat khotbah Idul Adha pada Minggu (10/7/2022) di Masjid Kenyam.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
"Selain Ustazz Daeng Marannu, pendeta Eliaser Banner juga menjadi korban penembakan. Ia ditembaki saat melerai penganiayaan yang dilakukan KKB," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, dalam keterangannya, Minggu (17/7).
Kabid Humas sekaligus Kasatgas Humas Ops, Damai Cartenz, menambahkan, jenazah Ustaz Daeng Marannu akan diterbangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan.
Kamal menerangkan, kondisi di Kampung Nogolait berangsur kondusif.
Sejumlah aparat bersiaga di lokasi untuk berjaga serta mengantisipasi adanya peristiwa yang tidak diinginkan.
"Di sana sudah ada anggota yang berjaga, dan kasus ini masih dalam penyelidikan. Kita bersama pihak terkait akan berusaha semaksimal mungkin menangkap para pelaku agar bisa diadili sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
KKB bunuh 10 warga di Nduga Papua
KKB menembaki 12 warga Kampung Nogolait, Nduga, Papua. Sebanyak 10 orang warga tewas dalam insiden tersebut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan, penembakan itu terjadi pukul 09.15 WIT.
Kala itu para korban disebut sedang berada di sekitar lokasi penembakan, ada yang sedang menumpang truk dan ada pula yang sedang berjualan di warung.
"Kejadian tersebut berawal dari salah satu korban yang merupakan seorang pedagang kelontongan, tujuh orang lainnya yang berada di dalam truk dan empat orang lainnya yang berada di sekitar TKP," ujar Kamal dalam keterangannya, Sabtu (16/7).
Kamal menyebut tujuh orang korban yang sedang menumpang truk tengah menempuh perjalanan dari Kampung Kenyam menuju ke Batas Batu.
Tiba-tiba laju truk korban dihadang oleh puluhan anggota KKB sambil menodongkan senjata api.
"Pada saat melintas di Kampung Nogolait, saat itu tiba tiba dihadang di tengah jalan kurang lebih berjarak 50 meter oleh KKB dengan jumlah sekitar 20 (dua puluh) orang dengan tiga orang membawa senjata api panjang dan satu orang terlihat membawa senjata pendek warna silver," ucap Kamal.
Sontak sopir truk langsung berhenti. Puluhan anggota KKB itu lalu melepaskan tembakan ke arah truk.
"Saat mobil berhenti, kemudian langsung ditembak ke arah mobil dengan jarak kurang lebih 50 meter. Sopir berusaha memundurkan mobil dengan jarak kurang lebih 100 meter, kemudian tetap ditembak ke arah mobil yang mengenai sopir," jelas Kamal. [rsy]