WahanaNews.co | Pelaku penculikan Iwan Suwarno (34) dinyatakan sempat menyentil korban Malika (6) karena tidak melakukan apa yang diminta sesuai keinginan dari pelaku.
"Secara umum bilamana dilakukan sesuatu hal yang tidak sesuai dia akan disentil seperti itu. Kita masih perlu pendalaman,"kata Asep saat ditemui wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Baca Juga:
2 Anak di Pademangan Diculik Lalu Ditinggal di Jalanan
Selain disentil, Agus tak memberikan informasi secara detail apakah Malika mengalami pelecehan seksual oleh pelaku. Yang pasti kini sedang dilakukan pemeriksaan visum dan akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.
"Nanti itu. Hasil visum akan kita sampaikan ya. Mudah-mudahan tidak seperti apa yang kita takutkan,"ujar dia.
Secara keseluruhan, Malika dinilai tetap kooperatif untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga:
Motif Penculikan Malika Terungkap
"Secara keseluruhan tadi saya lihat anaknya baik, komunikatif,"kata dia.
Dia menjelaskan, kebaikan Malika juga membuat pihak kepolisian khawatir. Sebab dikhawatirkan akan cepat mudah dirayu oleh pelaku kejahatan.
"Malah dia bahkan cenderung dengan ketemu orang mudah sekali akrab, itu yang justru membuat khawatir. Kita harus mengadvokasi anak-anak bahwa supaya harus waspada. Tidak mudah percaya. Tidak mudah terbujuk rayu,"ujarnya.
Agus menyampaikan bahwa Malika, korban penculikan oleh seorang pemulung akhirnya ditemukan usai selama satu bulan menghilang. Kini Malika diberikan penanganan khusus oleh dokter spesialis anak dan Psikolog RS Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Ananda MA ini sudah ditangani oleh tim dokter RS Bhayangkara Tingkat I Polri, meliputi dokter spesialis anak, dokter psikiatri atau dokter kejiwaan khusus psikiatri forensik, dan juga dokter tim psikologi rumah sakit,"ujarnya.
Dirinya menyatakan siap untuk terus mendampingi Malika. Terutama dalam menangani masalah psikologis hingga faktor kejiwaan Malika usai menjadi korban penculikan.
"Pendampingan ini terus kita di samping pendampingan aspek psikologinya, juga pendalaman terkait kemungkinan problem masalah. Misalnya faktor kejiwaannya, dan kita juga melaksanakan pemeriksaan secara keseluruhan,"kata dia.
"Ananda ini hampir 28 hari dalam kondisi terlantar artinya makannya juga kurang. Sehingga disampaikan informasi dari ibunya memang terlihat berat badannya turun jauh, ini kita akan dalami seperti apa,"tuturnya.
Tim RS Polri yang didampingi oleh LPSK, tim Polres Jakarta Pusat, Kementerian PPA, dan KPAI akan terus memberikan pelayanan terbaik dan optimal. Hal ini agar Malika dapat kembali sehat seperti sedia kala.
"Pada prinsipnya kami akan memberikan pelayanan terbaik dan optimal, berapa pun waktunya akan kita coba jalani. Sehingga proses penyidikan dan penyelidikan dapat terungkap dengan baik dan juga ananda MA sehat seperti sedia kala," ungkap dia. [sdy]