Lembaga-lembaga tersebut mengatakan untuk memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan sosial adalah kunci untuk melindungi mereka dari dampak terburuk krisis iklim.
Perincian cakupan tunjangan anak berdasarkan wilayah antara tahun 2009-2023 menunjukkan bahwa di Asia Timur dan Pasifik, cakupan tunjangan anak meningkat dari 9,2 persen pada tahun 2009 menjadi 16,0 persen pada tahun 2023.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Di Afrika Timur dan Selatan, cakupan meningkat dari 9,6 persen menjadi 12,3 persen. Di Afrika Barat dan Tengah, cakupan meningkat dari 3,1 persen menjadi 11,8 persen.
Di Eropa Timur dan Asia Tengah, cakupan meningkat dari 59,0 persen menjadi 61,4 persen.
Di Amerika Utara, cakupan meningkat dari 78,1 persen menjadi 84,0 persen. Di Eropa Barat, cakupan meningkat dari 91,0 persen menjadi 93,2 persen.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Perbaikan yang lebih nyata terjadi pada periode yang sama di Amerika Latin dan Karibia, dimana tingkat cakupan meningkat dari 30,8 persen menjadi 41,9 persen.
Di Timur Tengah dan Afrika Utara, angkanya meningkat dari 22,7 persen menjadi 32,5 persen. Di Asia Selatan, angkanya meningkat dari 9,2 persem menjadi 24,3 persen.
“Ini adalah krisis bagi hampir satu miliar anak yang tidak mendapat manfaat, dan juga bagi negara tempat mereka tinggal,” tutup Direktur Departemen Perlindungan Sosial ILO Shahra Razavi.