WahanaNews.co, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko mengungkap alasan Presiden Jokowi menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengurusi proyek lumbung pangan atau food estate.
Joko mengatakan pemerintah butuh sumber daya manusia (SDM) terampil untuk membuka lahan di lokasi sulit. Kemenhan membawahi TNI yang punya prajurit-prajurit terlatih.
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
"Maka dimintalah salah satunya Kemenhan untuk melakukan penetrasi, untuk menyiapkan. Karena enggak mudah kalau kita melihat situasi di lokasi dan geografisnya. Kalau diminta warga atau petani belum tentu," kata Joko dilansir dalam program Political Show CNN Indonesia TV, Senin (21/08/23).
Joko menjelaskan proyek ini dibuat untuk merespons keadaan pascapandemi. Kala itu, rantai pasok bahan pangan tersendat dan sejumlah negara krisis pangan.
Jokowi, ucapnya, ingin membangun lumbung pangan di berbagai daerah. Bahan pangan yang diproduksi pun menyesuaikan daerah masing-masing.
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
"Memang ada situasi di mana bahwa ada lahan gambut salah satunya di Gunung Mas yang memang butuh waktu, proses dari lahan gambut untuk bisa menjadi lahan produktif," ujarnya.
Dia membantah anggapan PDIP soal food estate menjadi proyek mangkrak. Menurut Joko, pemerintah sedang melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut.
"Kalau dibilang ini setop, ya enggak setop juga. Bahwa kritik dari Sekjen PDIP itu menjadi masukan yg bagus sekali dari komponen pemerintah untuk kita kembali melihat evaluasi food estate," ucap Joko.