Sedangkan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Angin (PLTB) jika dibangun dalam skala besar bisa menawarkan
harga yang lebih murah.
Di mana Fabby mengungkapkan selama
satu dekade terakhir harganya sudah mengalami penurunan hingga 55%.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hanya saja, dari sisi
biaya mobilisasi logistiknya, cukup mahal.
"Jadi,
pengembangan EBT sebenarnya tidak mahal, tergantung teknologi apa yang
digunakan," tekannya.
Di sisi lain, Fabby menyambut baik
Rancangan Peraturan Presiden (Presiden) terkait tarif pembelian tenaga listrik
yang bersumber dari EBT.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ini sejalan dengan upaya pemerintah
untuk mendorong EBT keluar dari pulau Jawa, megingat biaya produksi PLN di luar
Jawa cenderung mahal.
"Itu juga bisa membuka sumbatan
investasi EBT yang dalam 5 tahun terakhir cenderung mandeg karena peraturan
pemerintah. Harusnya gairah investasi ke depan meningkat dan tetap diperlukan
kebijakan agresif, termasuk dalam hal birokrasi," ungkapnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.